Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sepeda Motor Turun Drastis

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia mencatat total penjualan sepeda motor pada semester I/2015 hanya 3,174 juta unit, menurun sekitar 24,7% dari periode yang sama tahun lalu yang menapak jumlah 4,216 juta unit
Sepeda motor/Bisnis.com
Sepeda motor/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia  mencatat total penjualan sepeda motor pada semester I/2015 hanya 3,174 juta unit, menurun sekitar 24,7% dari periode yang sama tahun lalu yang menapak jumlah 4,216 juta unit.

Penjualan pada semester I/2015 pun menjadi yang terendah setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada semester I/2013 total pasar sepeda motor  yang dicatatkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebanyak 3,939 juta unit.

Dari informasi yang dihimpun Bisnis, pelaku usaha mengakui jika merosotnya pasar yang begitu besar disebabkan oleh ekonomi yang masih melambat. Hal itu memukul daya beli mayoritas konsumen sepeda motor yang merupakan kelas ekonomi menengah ke bawah.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, melihat raihan penjualan hingga semester I/2015 total pasar sampai akhir tahun ini diperkirakan ada di kisaran 6,2 juta unit hingga 6,3 juta unit.

Perkiraan total penjualan tersebut pun turun cukup tajam jika dibandingkan dengan total penjualan pada 2013 dan 2014. Tahun lalu jumlahnya mencapai 7,908 juta unit, sedangkan pada 2013 total penjualan sepeda motor mencapai  7,771 juta unit.

Prediksi total penjualan pada 2015 tersebut jauh dari harapan target yang dicanangkan. Tahun ini awalnya AISI menargetkan total penjualan hingga 8 juta unit, dan kerena pasar lesu jumlah tersebut direvisi menjadi 6,8 juta unit hingga 7 juta unit.

“Kemungkinan bisa 6,2 juta unit atau 6,3 juta unit, kenyataan pasarnya memang seperti ini. Tapi kami belum revisi target lagi dan baru akan kami bicarakan setelah Lebaran,” katanya kepada Bisnis, Selasa (21/7).

Perkiraan total pasar tahun ini yang di bawah ekspektasi tersebut bukan tanpa alasan. Gunadi mengakui jika pasar pada semester II/2015 masih dibayangi berbagai kemungkinan lebih baik atau bahkan kembali menurun.

Pada paruh kedua tahun ini waktu efektif kerja penjualan lebih pendek, seperti terpotong libur Lebaran, Natal dan persiapan tahun baru. Namun di sisi lain, harapan terhadap berjalannya proyek pembangunan pemerintah yang akan memutar roda perekonomian memberikan sedikit angin segar bagi pelaku usaha.

“Tapi kami tetap berharap pada pergerakan positif ekonomi nasional pada semester kedua. Setidaknya bisa sama seperti semester pertama,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper