Bisnis.com, JAKARTA--Bos PT Adiperkasa Citra Lestari A.M. Hendropriyono belum mau banyak mengungkap kemajuan proyek ekspansi pabrik mobil Proton di Indonesia yang nota kesepahamannya telah diteken pada Februari 2015.
"Sedang melakukan studi kelayakan," kata Hendropriyono di sela konferensi internasional tentang ISIS dan Terorisme di Jiexpo, Kemayoran, Senin (23/3/2015).
Hendropriyono mengatakan MoU dengan Chief Executive Officer (CEO) Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harits Abdullah merupakan kerja sama business to business dengan perusahaan miliknya, PT Adiperkasa Citra Lestari.
"Itu nanti urusan perusahaan, tidak ada kaitan sama publik dan negara. Ini milik saya sendiri," ujarnya.
Studi kelayakan proyek ekspansi pabrik mobil nasional Malaysia Proton akan menentukan lokasi, nilai investasi, serta jenis produk dan jumlah mobil yang akan diproduksi di Indonesia.
"Produksi [mobil] secepat mungkin. Jangan diambil pasar [otomotif] kita. Jangan kita senang dijajah terus. Saya tahu karena musuh kita asing, kita mau merebut ini, kalau saya banyak komentar nanti dipotong sama mereka," tutur mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) ini.
Penandatanganan dokumen kerja sama ekspansi Proton dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harits Abdullah dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari A.M Hendropriyono di kantor Proton Shah Alam Malaysia, Jumat (6/2/2015). Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widiodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak.
Kerja sama tersebut bagian dari upaya pemerintah Malaysia menjadikan Proton sebagai mobil Asean. Kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan selama tiga bulan.