Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perlu pemenuhan berbagai aspek untuk dapat mewujudkan konsep mobil nasional yang berkualitas dan layak jual.
"Jadi persaingan ketat, tidak mudah mengklaim hanya karena merek [Proton] tiba-tiba mobnas, kan tidak," kata JK di Hotel Darmawangsa, Kamis (12/2/2015).
JK kembali menjelaskan kerja sama antara Proton Holding Bhd dan PT Adiperkasa Citra Lestari merupakan kerja sama antarswasta dan tidak melibatkan pemerintah.
Pemerintah, imbuhnya, tidak ingin tergesa-gesa mewujudkan konsep mobil nasional Indonesia. Pasalnya, proyek mobnas harus mempertimbangkan berbagai kriteria, mulai dari kandungan lokal, teknologi, daya jual, hingga kemampuan industri otomotif nasional.
"Mobnas kan tanya dulu kriterianya apa, tentu bukan mereknya saja tapi lokal kontennya apa benar, teknologinya apa benar. Membuat mobil itu banyak orang bisa tapi menjual belum tentu bisa. Menjual lagi bisa, memelihara spare part-nya belum tentu bisa," tutur Wapres.
Menanggapi polemik mobnas yang memicu twitwar dan berujung pada perkelahian fisik dua orang pemuda di Jakarta, JK menilai hal tersebut lantaran tersinggung, bukan semata-mata dipicu isu mobnas Proton.
"Ya, orang bisa berkelahi karena isu, karena tersinggung, karena pacar pun boleh berkelahi. Biasa saja. Bukan karena mobnas, pasti orang tersinggung-tersinggung saja," kata JK.