Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor mengandalkan produk anyar Honda HR-V mendongkrak penjualan mobil Honda di Indonesia, sekaligus mengejar ketertinggalan Honda dari produsen lainnya.
Honda HR-V adalah produk dengan model sport vehicle utility (SUV) dengan penjualan tertinggi di Jepang sebanyak 96.000 unit hingga saat ini setelah resmi dirilis dalam Tokyo Motor Show 2013.
Di Indonesia Honda HR-V dengan model crossover vehicle utility (CUV) pertama kali diperkenalkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014.
Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Director PT HPM, menegaskan optimisme target penjualan sebanyak 25.000 unit tercapai pada 2015.
“Honda HR-V dijadikan backbone untuk meraih sukses di Indonesia. Seperti halnya moto yang dipakai daring achiever, yakni mobil bagi para pemberani yang sukses. Kami yakin HR-V bisa berhasil di Indonesia,” ujarnya.
Untuk mempromosikan dan memperkenalkan Honda HR-V PT HPM menggelar acara Daring Achiever Honda HR-V Media Drive pada 28-30 Januari.
HPM menggelar acara ujicoba kendaraan dengan rute Surabaya-Gunung Bromo via jalur Probolinggo dan sebaliknya Bromo-Surabaya.
Jonfis mengungkapkan sebanyak 100 unit Honda HR-V telah diserahkan kepada seratus konsumen pertama di wilayah Jabodetabek pada 24 Januari lalu.
“Saat ini Honda HR-V telah mencapai angka pemesanan (indent) 7.500 unit di seluruh Indonesia,” katanya.
Terkait dengan prospek penjualan mobil Honda secara keseluruhan, menurut Jonfis, HPM belum menetapkan target pertumbuhan.
Hal ini, sambungnya, penjualan mobil secara nasional sempat melambat pada November-Desember 2014 atau setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM.
“Namun, setelah minggu kedua Januari 2015 terjadi recovery. Pasar kembali bergairah begitu BBM kembali diturunkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan Honda HR-V ditawarkan dalam empat varian, yakni tipe 1.5L A M/T, 1.5L S M/T, 1.5L S CVT, 1.5L E CVT, dan 1.8L CVT Prestige.
Untuk tipe 1.5L, menurut Jonfis, kandungan lokal mencapai 75%, dan tipe 1.8L local content 50%-60%.
“Kami tetap menggunakan chasis mobil Jazz karena sudah diterima konsumen. Hal ini karena untuk membuat satu platform atau kerangka membutuhkan waktu lama,” ujar Jonfis.
_1692329766.jpg?w=348&h=261)
