Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISUZU: Pasar Truk 2015 Bisa Tumbuh 15%

Pelaku usaha berharap penjualan kendaraan truk pada 2015 akan tumbuh di kisaran 5%-15% karena terimbas pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang pemerintah
Niatan pemerintah menggenjot pembangunan membangkitkan asa pelaku bisnis bahwa kendaraan di segen ini memiliki kemungkinan bertumbuh. /Bisnis.com
Niatan pemerintah menggenjot pembangunan membangkitkan asa pelaku bisnis bahwa kendaraan di segen ini memiliki kemungkinan bertumbuh. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha berharap penjualan kendaraan truk pada 2015 akan tumbuh di kisaran 5%-15% karena terimbas pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang pemerintah.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode Januari-November 2014 penjualan truk secara wholesales mencapai 127.375 unit. Rinciannya, truk ringan mencapai 89.029 unit, truk sedang 11.206 unit dan truk berat sebanyak 9.150 unit.

Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya penjualan truk mencapai 130.023 unit. Jumlah tersebut disumbangkan truk ringan 102.139 unit. Sedangkan truk sedang dan truk berat masing-masing 13.644 unit dan 14.240 unit.  

Gaikindo mencatat, pada 2013 total penjualan truk mencapai 140.878 unit. Dari jumlah tersebut kontribusi truk berat mencapai 15.273 unit. Sedangkan truk sedang dan truk ringan masing-masing 14.794 unit dan 110.811 unit. Sedangkan untuk penjualan total pada 2014 Gaikindo belum merilis data terbaru.

Menurut Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi, pasar kendaraan niaga khususnya truk pada 2014 mengalami masa yang berat. Pasar tergoncang situasi politik, dan diperparah kenaikan harga bahan bakar dan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Ekonomi global yang memaksa rupiah anjlok dan menurunnya harga barang tambang serta komoditas ikut melandaikan penjualan. Mengingat kendaraan niaga khususnya truk sebagai barang modal, saat ekonomi melambat konsumen cenderung menunda pembelian.

Akan tetapi, niatan pemerintah menggenjot pembangunan membangkitkan asa pelaku bisnis bahwa kendaraan di segen ini memiliki kemungkinan bertumbuh.

“Dengan adanya rencana pembangunan, meski sektor pertambangan dan komoditas belum cerah logistik untuk pembangunan dan barang konsumsi akan lebih baik. Saya optimistis bisa tumbuh di kisaran 10%-15%,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (13/1).

Pada 2014 Yohannes mengklaim pihaknya menguasai 16% pangsa pasar truk sedang, dan 18% truk ringan. Pada tahun ini dia menargetkan Isuzu dapat menguasai 21%-22% pangsa pasar truk ringan dan 18%-20% truk sedang.

Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) Rizwan Alamsjah  mengatakan, jika pun ada pertumbuhan penjualan angkanya akan sulit menembus 10%. Pasalnya, pengaruh dari pelambatan ekonomi terhadap pasar paling tidak akan berlanjut hingga kuartal I/2015.

Dia pun cenderung melihat pasar komoditas dan barang tambang belum akan pulih dalam jangka waktu dekat. Oleh karena itu Mitsubishi lebih memfokuskan pada truk sebagai pengangkut barang konsumsi dan kebutuhan pembangunan.

Untuk menggenjot pasar, Mitsubishi menurut Rizwan akan secara agresif menghadirkan varian terbaru. Rizwan mengklaim, pada 2014 pihaknya menguasai hingga 47% pasar kendaraan niaga di Indonesia. Tahun ini menurutnya Mitsubishi minimal bisa menguasai 47%-48% dari total pasar.

“Saya optimistis akan tumbuh minimal 5% tapi sulit menembus 10%. Kami tahun ini setidaknya akan mempertahankan 47% atau naik jadi 48%. Sedikit sulit kalau tahun ini harus mencapai penguasaan 50%, mungkin tahun berikutnya,” katanya.

Menurut Rizwan, jika pemerintah konsiten dengan program pembangunan yang dicanangkan pihaknya menilai pasar pada kuartal II dan III/2015 sudah akan membaik. Selain berencana memperluas pasar dengan produk baru Mitsubishi pun akan getol memperluas jaringan.

“Pada 2014 diler ada sekitar 250. Tahun ini kami berharap bisa terus melakukan pembangunan hingga mencapai sekitar 300 unit,” tuturnya.

Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hini Motor Sales Indonesia (HMSI), mengamini jika pasar memiliki peluang tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit. Pada 2015 Hino diharapkan dapat menguasai 18% pangsa truk ringan, dan 65% truk sedang.

Jumlah tersebut naik dari tahun lalu yaitu truk ringan 16,2% dan truk sedang 60,3%. Di kelas truk berat meski sebagai pemain dominan Hino tidak terlalu banyak berharap karena akan bergantung pada perkembangan pasar barang tambang.

“Kami berharap program pembangunan dari pemerintah direalisasikan. Kenaikan pasar yang realistis saya rasa 5%-10%. Dan kami akan focus di truk sedan dan ringan,” ujarnya.

Untuk menggenjot penjualan Hino akan mengeluarkan varian baru. Selain itu memperkuat layanan purna jual dengan meningkatkan jaringan.

“Tahun lalu ada sekitar 148 diler 3S. Pada 2015 rencannya kami akan tambah 15-20 diler dan yang terbanyak di Jawa dan Sumatra karena akhir tahun lalu sudah melakukan penambahan di Sulawesi serta Kalimantan,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper