Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APM Sulit Tentukan Target

Pasar mobil tahun ini dinilai tak sesuai harapan sehingga agen pemegang merek kesulitan meraih target yang dicanangkan, pasar pada 2015 pun diperkirakan jalan di tempat hal itu membuat pebisnis sulit menetapkan target tahun depan

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar mobil tahun ini dinilai tak sesuai harapan sehingga agen pemegang merek kesulitan meraih target yang dicanangkan, pasar pada 2015 pun diperkirakan jalan di tempat hal itu membuat pebisnis sulit menetapkan target tahun depan.

Dari informasi yang dirangkum Bisnis, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan target penjualan yang dicanangkan tahun ini sebanyak 1,25 juta unit tidak akan tercapai. Gaikindo memastikan kinerja penjualan tahun ini menurun sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,229 juta unit.

Kinerja penjualan  tahun ini diperkirakana hanya akan mencapai kisaran 1,21 juta unit. Sebagai catatan, penjualan pada periode Januari-November baru mencapai 1,129 juta unit. Sedangkan penjualan pada Desember diprediksi hanya sekitar 90.000 unit lebih.

Gaikindo pun memperkirakan pasar tahun depan akan berjalan di tempat. Sebabnya, pergerakan ekonomi masih melambat karena masih terdampak kenaikan harga bahan bakar, terkatrolnya suku bunga acuan Bank Indonesia, serta rupiah yang masih terdepresiasi.

Gaikindo pun menargetkan penjualan mobil pada 2015 tak jauh berbeda dari raihan tahun ini atau sebanyak 1,2 juta unit. Namun hal tersebut akan dikaji kembali melihat hasil penjualan yang berhasil dicatatkan per kuartal.

Davy J Tuilan, 4W Sales Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan pihaknya baru bisa mengabarkan target penjualan Suzuki tahun depan pada awal 2015. Menurutnya, kondisi pasar sulit diprediksi. Bahkan dia khawatir kondisi ekonomi global akan berpengaruh panjang terhadap ekonomi nasional.

Namun di sisi lain, ujar Davy, optimisme pasar terhadap pemerintahan baru sangat tinggi. Dia mencontohkan, tatkala ekonomi memburuk imbas terbesar akan dirasakan oleh segmen kendaraan niaga termasuk pikap. Tetapi menurutnya, di segmen pikap Suzuki Carry secara penjualan tidak terganggu.

Suzuki Carry menjadi kontributor retailsales terbesar SIS yang mencapai 32% dari 145.356 unit pada periode Januari-November 2014. Selain itu, pasar yang melemah tahun ini dinilainya karena siklus musiman lima tahun sekali akibat pemilu. Analisis dia pasar masih punya kesempatan tumbuh tahun depan, karena biasanya sesudah pemilu penjualan kembali melejit.

“Terus terang kami baru bisa informasikan target penjualan 2015 awal tahun depan. Karena ada dua kemungkinan pasar memang akan stagnan, tapi di sisi lain ada harapan untuk tumbuh. Kami khawatir BI rate akan kembali naik karena terpengaruh situasi ekonomi global. Namun harapan tetap ada karena optimisme terhadap pemerintahan saat ini,” ujar Davy, Minggu (28/12).

General Manager Marketing Strategy & Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin mengatakan pihaknya belum bisa mengabarkan target yang ingin diraih Nissan pada 2015. Menurut dia, tahun ini sebenarnya penjualan NMI terhadap wholesales yang disumbangkan Nissan dan Datsun diharapkan dapat menyentuh sekitar 95.000 unit.

Penjualan kedua merek yang berada dalam payung NMI tersebut pada periode Januari-November baru mencapai 50.167 unit. Rinciannya, merek Nissan 32.049 unit dan merek Datsun 18.118 unit. Dari target yang dicanangkan tersebut, awalnya NMI akan menargetkan penjualan mencapai 120.000 unit kendaraan pada 2015 dari Nissan dan Datsun.

Namun karena pelambatan ekonomi dan pasar yang tidak sesuai harapan, menurut Budi pihaknya akan menunggu penetapan target penjualan pada 2015 setelah 2014 berakhir. Senada dengan Davy, Budi berharap di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi pemerintah mampu menjaga stabilitas sehingga optimisme pasar tetap terjaga.

“Tahun depan tadinya kami tetapkan 120.000 unit karena tidak jauh berbeda dengan target awal tahun ini yang diharapkan mencapai 95.000 unit. Tapi dengan kondisi pasar dan ekonomi yang ada kami harus membicarakan kembali dan baru akan kami kabarkan awal tahun depan,” kata Budi.

Di lain pihak, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan sulit jika menentukan target dilihat dari jumlah kendaraan yang akan dijual. Hal tersebut akan sangat dipengaruhi oleh pasar yang fluktuatif dan jumlah “pemain” di pasar. Oleh karena itu menurut Samulo pihaknya lebih menargetkan pangsa pasar yang ingin diraih.

Merujuk data Gaikindo, sejak 1997 Toyota tidak pernah beranjak dari peringkat pertama pabrikan dengan kontribusi penjualan terbanyak. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir pangsa pasar Toyota ada di kisaran 34%-36%.

Pada periode Januari-November 2014 pangsa pasar Toyota baru mencapai 32,9%. Pada periode tersebut penjualan Toyota baru 371.998 unit dari total pasar yang mencapai 1,129 juta unit. Di awal 2014 Toyota sempat menargetkan kuasai pangsa pasar otomotif  Tanah Air di kisaran 34%-35%.

“Tahun ini pangsa pasar kami sekitar 33%. Kalaupun meleset sedikit kami anggap itu masih normal. Kami berharap tahun depan tetap di kisaran 30% lebih,” ucap Samulo.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah memprediksi sejak awal jika pasar tahun ini akan sedikit melambat. Oleh karena itu menurut Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra pihaknya tahun ini hanya menargetkan penjualan 185.000 unit kendaraan. Jumlah tersebut bercermin dari raihan tahun lalu yang mencapai 185.942 unit.

Amelia pun mengamini jika pasar pada 2015 cenderung akan kembali stagnan karena faktor pelambatan ekonomi. Sebab itu menurutnya ADM tidak muluk-muluk menargetkan angka penjualan yang ingin diraih pada 2015.

“Gaikindo pun bilang 2015 pasar cenderung stagnan. Sehingga untuk target pada 2015 kami masih tetapkan 185.000 unit,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper