Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Otomotif: Pasar SUV Akan Bersinar

Meski tahun ini pasar kendaraan segmen sport utility vehicle tak bergairah, pelaku usaha optimistis segmen tersebut akan bersinar dalam jangka panjang
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Meski tahun ini pasar kendaraan segmen sport utility vehicle tak bergairah, pelaku usaha optimistis segmen tersebut akan bersinar dalam jangka panjang.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil segmen sport utility vehicle (SUV) secara wholesales Januari-Oktober tahun ini mencapai 45.935 unit, turun sekitar 20,18% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu 57.551 unit.

Dari informasi yang dirangkum Bisnis, pelaku industri mengakui jika pasar pada 2014 cenderung stagnan karena pelambatan ekonomi.

Pertumbuhan secara year to date tidak terjadi secara signifikan, yang terlihat dari total pasar otomotif pada periode yang sama tahun ini 1.038.298 unit sedangkan tahun lalu 1.020.370 atau hanya bertumbuh sekitar 2% saja.

Pertumbuhan itu terdorong segmen low cost green car (LCGC) yang terjual hingga Oktober mencapai 144.624 unit, padahal target Gaikindo pada 2014 hanya 120.000 unit.

Optimisme pelaku bisnis terhadap segmen SUV terlihat dari pemain yang cukup banyak di segmen ini yang mencapai 15 merek.

Selain itu, ke depan pemerintah baru menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 7%.

Di sisi lain GDP pada 2013 yang sebesar US$3.949 pada 2016 diprediksi mencapai US$4.600 dan diharapkan menanjak hingga US$5.500 pada 2020.

Segmen SUV sebenarnya memperlihatkan pasar yang cukup menggiurkan, jika merujuk data Gaikindo pada 2012 terjual 63.628 unit.

Sedangkan pada 2013 menanjak hingga mencapai 66.179 unit. Pasar SUV pun terdorong oleh kondisi geografis dan infrastruktur, karena segmen tersebut dinilai tangguh.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan, pertumbuhan segmen SUV memang sudah terlihat sejak 2010.

Bahkan, kini Toyota mencatatkan SUV sebagai tiga besar kontributor utama selain segmen MPV dan compact car.

Samulo mengatakan, dalam bisnis otomotif penurunan tersebut sangat wajar.

Hal itu dinilai tidak akan berpengaruh terhadap pasar dalam jangka panjang.

Pasalnya, sebuah produk dihadirkan dan diproyeksikan untuk meraih pasar ke depan.

"Tahun ini penjualan memang turun dan pasar stagnan karena faktor ekonomi yang melambat. Untuk jangka panjang SUV akan berkembang mengikuti pasar otomotif. Oleh karena itu, wajar setiap pabrikan punya segmen ini," kata Samulo kepada Bisnis, Kamis (27/11).

Samulo mengatakan hal tersebut bukan tanpa alasan, seiring ekonomi yang dinilai akan bertumbuh Gaikindo menyebut pada 2020 pasar dapat menyentuh angka 2 juta unit.

Samulo melanjutkan, pasar SUV 2014 diperkirakan hanya mencapai 50.000 unit.

Capaian hingga Oktober merepresentasikan pasar hingga akhir tahun.

Untuk pasar tahun depan dia melihat kecenderungan pasar belum bergerak karena adanya kenaikan suku bunga acuan menjadi 7,75%.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengamini jika pasar SUV akan berkembang.

Menurut dia, dengan kondisi geografis dan infrastruktur di Tanah Air yang terkadang kurang "mulus" dilalui mobil biasa telah menciptakan pasar tersendiri di segmen tersebut.

Dia percaya jika pemerintah dapat menjaga pertumbuhan ekonomi, suku bunga, nilai tukar rupiah, serta stabilitas keamanan dalam negeri akan menumbuhkan industri otomotif tak hanya di segmen SUV.

Meski demikian, dia melihat pasar pada tahun depan tidak akan bergerak banyak di sekitar 12, juta unit seperti target yang dicanangkan tahun ini sekitar 1,25 juta unit.

"Faktor-faktor tadi harus dijaga, apa lagi pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 7%. Tetapi pasar SUV tidak akan berubah banyak tahun depan karena pasar bergerak tidak cepat," ujat Jongkie.

Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Public Relations PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan pihaknya memiliki harapan di segmen SUV. Sebabnya, pasar SUV dinilai NMI meyakinkan namun pemainnya tidak seketat pasar MPV.

Segmen SUV pun secara brand image tidak mudah "rusak" karena skema "perang" diskon.

Konsumen di segmen SUV lebih selektif terhadap kualitas produk dan tidak terlalu sensitif terhadap masalah harga.

"Prospek segmen ini menjanjikan. Pasarnya sudah stabil dan customer-nya yang menengah ke atas tidak sensitif terhadap harga. Pasar SUV cenderung memperhatikan kualitas produk," tutur Budi.

Karena hal itu menurutnya Nissan X Trail ke depan menargetkan menguasai 30%-40% pangsa segmen SUV.

Untuk itu pihaknya gencar melakukan promosi yang sifatnya lebih mengenalkan produk SUV X Trail kepada konsumen.

Dengan penurunan pasar, tahun ini Budi memprediksi penjualan SUV secara nasional di kisaran 50.000-55.000 unit. Seperti halnya Samulo, Budi berasumsi penurunan pasar hingga jumlah tersebut tidak besar dan cenderung masih stabil.

Pada 2015, menurutnya, pasar akan merangkak naik karena dukungan X Trail dari awal tahun.

Di sisi lain Budi mengatakan akan ada SUV baru yang akan segera dirilis pabrikan lain.

Presiden direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi optimistis pasar SUV akan kembali pada kondisi prima pada 2015.

Jika tahun ini IAMI menargetkan penjualan MU X 600 unit per bulan, tahun depan targetnya dikatrol 700 unit per bulan.

SUV dinilainya memiliki karakteristik yang tahan banting di kondisi lalu lintas dan jalan di Indonesia. Hal tersebut menjadi faktor kendaraan ini akan tetap diminati meski jumlah pertumbuhannya akan terbatas.

"Jika pemerintahan baru konsisten, ekonomi akan bertumbuh dan merangsang pasar otomotif. Tahun depan pasar SUV bisa menembus 60.000-an unit lagi. Segmen tersebut akan tetap diminati karena karakternya yang tahan banting. Apa lagi produk kami, dilengkapi mesin diesel lebih tangguh dan hemat," ujar Yohannes.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper