Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi MEA, Toyota Tingkatkan Inovasi

Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dituntut tingkatkan inovasi sehingga produk menjadi lebih kompetitif
Logo Toyota/Bisnis
Logo Toyota/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dituntut tingkatkan inovasi sehingga produk menjadi lebih kompetitif.

Menurut Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono, hal itu dapat dilakukan dengan merubah image industry otomotif dalam negeri.  Industri otomotif bukan sekedar dinilai penghasil produk, tapi membangun kesiapan industri dari hulu hingga hilir.

Inovasi tersebut dilakukan melalui dua aspek yang harus dibangun. Pertama, meningkatkan lokal konten. Dia mencontohkan komponen plastik dan dan baja, resin, dan instrument panel untuk industri otomotif saat ini sebagian besar masih diimpor. Kedua, bicara industri otomotif  tak lepas dari sokongan industri  tier 1 dan tier 2 yang juga wajib dikembangkan.

“Kalau lokal konten tinggi, produk menjadi kompetitif. Selain itu industri tier 1 dan 2 itu UMKM yang menghidupi banyak hajat orang. Part kecil kenapa harus impor. Kalau produksi sendiri bisa produksi yang banyak. Selain itu tenaga kerja kita bisa punya keterampilan. Industri otomotif harus ke arah sana,” ujar Warih kepada Bisnis, Rabu (12/11/2014).

Menurutnya, kelemahan industri otomotif dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) adalah area produk hulu yang masih kurang kurang. Jika industri diperhatikan dari hulu hingga hilir, output yang dihasilkan bukan sekedar produk, tetapi pembangunan bangsa.

“Jika sudah terpenuhi dari hulu hingga hilir, ada depresiasi rupiah, dolar meguat, tidak akan terpengaruh. Sumber daya manusianya pun lebih mumpuni, jadi lebih pintar dan tentunya menyediakan lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Warih mengklaim saat ini rata-rata produk Toyota memiliki lokal konten di atas 80%. Dia optimistis angkanya 5 tahun hingga 10 tahun ke depan akan terus meningkat hingga 90%. Tentunya hal itu tidak bisa dilakukan sendiri dan harus ada koordinasi dengan pihak lain termasuk pemerintah.

“Saat ini periode pertumbuhan otomotif di Indonesia. Ini wakut yang tepat untuk membangun industri keseluruhan. Kami melihat semua industry pendukung sudah aware dan bergerak. Yang saya bicarakan ini dalam progress,” ucap Warih.

Oleh karena itu, pihaknya semakin gencar menggenjot ekspor. Pada 2014 target ekpor TMMIN ditingkatkan 30%. TMMIN mengklaim saat ini produknya yang diekspor mencapai 47% dari total produksi.

TMMIN pun saat ini sudah menggarap pasar ekspor di 70 negara di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan, Asean, Asia Timur, Afrika, Oceania, sebagian Eropa, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Pada periode Januari-September, TMMIN mengekpor kendaraan utuh atau comppletly buit up (CBU) sekitar 115.000 unit.

Capaian itu meningkat sekitar 30% dabandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 89.000 unit. Jumlah itu pun setara 28,5% dari volume produksi yang mencapai 403.406 unit. Pada periode yang sama tahun lalu total produksi mencapai 352.051, sehingga ekspor setara 25,3%.

Selain itu ekspor kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD) mencapai 31.000 unit. Sedangkan ekspor komponen mendekati 48 juta pieces, mesin dalam bentuk engine assembly 39.000 unit, dan engine component sekitar 73.000 unit.  

“Saya kira peningkatannya tidak secara persen tapi terus meningkatkan image bahwa Indonesia akan membuat produk yang diterima oleh pasar global. Jika sudah seperti itu image-nya 50% produksi untuk domestik dan 50% ekspor. Bisa 2020 bahkan lebih dekat. Karena sekarang 47% ekspor,” ucap Warih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper