Bisnis.com, JAKARTA—Setelah mendapatkan surat resmi dari pemerintah terkait kenaikan plafon harga pada akhir Oktober, mobil murah Honda Brio Satya mengalami kenaikan harga Rp7,8 juta untuk semua varian.
Menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, kenaikan tersebut dilakukan sejak satu minggu lalu atau minggu terakhir Oktober. Dia mengakui HPM menaikan harga setelah menerima surat keputusan kenaikan plafon harga produk low cost green car (LCGC) tersebut sebesar 6,6%.
Jonfis mengatakan kenaikan yang ditempuh tidak dilakukan secara bertahap. Setelah harga dinaikkan, Brio Satya pun tidak mengalami penambahan fitur. Harga lama Brio Satya berada pada kisaran Rp106 juta hingga Rp117 juta on the road Jakarta.
“Minggu lalu kami menerima surat keputusan dari pemerintah, dan pada tanggal 20-an [Oktober] itu harga Brio Satya kami naikkan Rp7,8 juta untuk semua varian. Karena harga sudah pasti naik, kami menaikkan harga sekaligus dari batas maksimal 6,6%,” kata Jonfis kepada Bisnis, Senin (3/11/2014).
Harga dinaikkan tidak bertahap, lantaran Jonfis mengklaim konsumen sudah cerdas memilih kendaraan yang dianggap andal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk transparansi harga yang dilakukan HPM terhadap konsumen.
Jonfis menilai kenaikan harga pasti akan mendapatkan respons dari pembeli. Akan tetapi kisaran kenaikan harga yang dipatok Honda, dinilaiJonfis masih mampu diterima konsumen di kelas LCGC. Dia mengaku telah mengukur kenaikan harga tersebut dengan value pada spesifikasi Brio Satya.
“Harusnya harga sudah tidak dilihat, tapi keunggulan produk. Kami sudah mengukur fitur value yang ada pada Brio Satya lebih tinggi dari harganya. Saya pikir konsumen akan mencari kendaraan bagus bukan benda murah,” ujar Jonfis.
Dengan adanya kenaikan plafon harga Jonfis memprediksi tidak ada kepastian pasar mengalami penurunan. Oleh karena itu, pihaknya tidak mengubah target penjualan di segmen LCGC pada 2014.
Brio Satya diproyeksikan terlego 22.000 unit pada tahun ini. Pada kuartal IV/2014 pun HPM masih yakin Brio Satya terjual 2.000 unit lebih per bulan.
Jika HPM mampu mempertahankan tren penjualan positif Brio Satya, target itu tak mustahil dicapai. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, pada periode Januari-September LCGC andalan Honda tersebut seudah terjual 18.909 unit di tataran wholesales.
Pada periode yang sama, rata-rata penjualan Brio Satya per bulan mencapai 2.101 unit. Total raihan penjualan tersebut, berkontribusi 14,83% dari tital pasar LCGC nasional yang mencapai 127.460 unit.
Menurut Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Soerjono pihaknya memang telah menurunkan surat keputusan kenaikan plafon harga LCGC kepada HPM. Tetapi, dia tidak ingat secara pasti kapan dan nomor surat tersebut