Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOYOTA Klaim Kuasai 70% Segmen Komersial Van

Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota, klaim kuasai 70% pangsa pasar segmen kendaraan komersial van pada periode Januari-Agustus 2014

Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota, klaim kuasai 70% pangsa pasar segmen kendaraan komersial van pada periode Januari-Agustus 2014.

Produk Toyota di segmen tersebut, Hiace, pada periode yang sama telah terjual 681 unit. Jumlah tersebut bertumbuh secara year to date sebesar 5,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 645 unit. Jumlah penjualan Hiace pada 2013 mencapai 680 unit.

Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo, pada September ini Hiace pun penjualannya meningkat dari Agustus. Tetapi dia tidak menyebut angka pasti penjualan Hiace pada September.

Pada Agustus produk tersebut terlego hingga 259 unit. Bertumbuhnya pasar Hiace membuat TAM memproyeksikan produk tersebut terjual hingga sekitar 1.000 unit sampai akhir 2014.

Samulo mengklaim, sejak diluncurkan di Indonesia pada 2012 permintaan akan produk Hiace terus meningkat. Terlebih, kendaraan ini memiliki kapasitas penumpang hingga 16 orang, dan menawarkan kabin yang lega. Saat ini Hiace diminati pengusaha travel dan tourism.

“Pasar Hiace itu biasanya ada tiga. Pengusaha travel antar kota, travel antar jemput hingga ke rumah-rumah, serta tourism seperti di kawasan-kawasan wisata. Itu pengguna utama Hiace,” kata Rahmat kepada Bisnis, Kamis (9/10).

Samulo menuturkan, pasar kendaraan komersial terus meningkat.  Dari penjualan kendaraan mencapai 1,2 juta unit lebih pada 2013, 30%-nya adalah kontribusi kendaraan komersil. Kendaraan komersial van macam Hiace, pasar total dalam satu tahun ada dikisaran 1.100-1.200 unit kendaraan. Menurut dia, kebijakan pemerintah mendorong penggunaan transportasi umum akan membawa dampak positif terhadap pasar komersial terutama di kelas Hiace.

Meski Samulo mengakui segmen kendaraan komersial van sedang bertumbuh, dia melihat iklim ekonomi yang masih menunjukkan tren negatif serta kurang maksimalnya dorongan terhadap industri pariwisata, sedikit mengganjal pertumbuhan kendaraan di segmen tersebut.

“Kendaraan angkutan membantu mobilisasi masyarakat, sehingga ekonomi maju dan akan terus meningkat. Turis lokal dan internasional akan masuk dan paling pas untuk kebutuhan tersebut. Pemerintah diharapkan bisa menjaga kondisi ekonomi dan industry pariwisata,” ucapnya.

Samulo pun menuturkan, di tengah siuasi ekonomi yang tak stabil industri otomotif secarra keseluruhan memang tidak bergerak banyak. Akan tetapi di sisi lain dia optimistis pasar kendaraan komersial van akan bertumbuh setiap tahunnya pada kisaran 10%-15%

Awal 2014, Hiace sedikit mengalami perubahan di bagian grill dan dan bumper yang lebih menonjolkan kesan kokoh. Saat ini Toyota di Indonesia menawarkan dua varian Hiace, yaitu Hiace Standar yang dibanderol sekitar Rp380 juta dan Hiace Commuter sekitar Rp410 juta.

Menurut Samulo perbedaaan kedua jenis varian Hiace Nampak pada bagian interior seperti fitur pada dashboard dan pemilihan pada material jok kendaraan. “Pelanggan yang ingin merubah kursi untuk disesuaikan dengan usahanya biasanya mengambil varian Standar. Tapi jika ingin langsung nyaman memilih Commuter,” kata Samulo.

Hiace saat ini masih impor utuh (CBU) dari jepang. Hingga saat ini TAM belum bisa melokalisasi produk tersebut. Selain karena skala keekonomian, TAM harus mempelajari setiap kendaraan yang akan dilokalkan pembuatannya.

“Selain itu, tiap model kan berbeda kebutuhan investasinya. Tidak sama rata, sehingga agak sulit untuk melokalisasi semua model. Tapi setiap model akan kami pelajari untuk dilokalisasi,” tuturnya.

Pengiriman Hiace sendiri awal hingga pertengahan tahun ini sedikit tersendat. Pasalnya, Hiace yang diproduksi langsung di Jepang cukup diminati di berbagai negara. Meski demikian, Hiace tidak ditentukan batas kuota. Sehingga hal tersebut bisa memenuhi permintaan yang terus bertumbuh.

Sepanjang 2014, baru tiga bulan terakhir produk itu kembali “on fire”  di pasar domestik. Pada Januari terjual 1 unit, Februari 95 unit, Maret 75 unit, April 76 unit, Mei 10 unit, Juni 53 unit, Juli 111 unit, dan Agustus 259 unit.

“Permintaan di Indonesia naik, tapi kapasitas produksi di sana terbatas karena permintaan dari negara lain pun cukup tinggi. Tapi tiga bulan terakhir prinsipal sudah mengimbangi demand di Indonesia,” tutur Samulo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper