Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku bisnis otomotif memprediksi pertumbuhan penjualan kendaraan akan bertumbuh mencapai 10% bahkan lebih per tahun. Ceruk pasar yang menggiurkan mendorong Mitsubishi lebih serius garap pasar passanger car.
Menurut General Manager of Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Duljatmono, sudah sejak dekade 90-an tren penjualan otomotif di Indonesia kurang lebih 70% disumbangkan oleh segmen passanger car (PC).
Namun saat ini, kontribusi PC terhadap Mitsubishi baru pada kisaran 15%-20%, disumbangkan oleh produk dari segmen SUV Pajero Sport dan Outlander, serta city car Mirage. Persentase tersebut dianggap masih kecil jika dibandingkan dengan ceruk bisnis passanger car di pasar otomotif.
Duljatmono menyadari pihaknya lebih memperkuat segmen commercial vehicle. Maka pada 2009 kemunculan Outlander dikatakan Duljatmono sebagai titik awal pihaknya untuk memperkuat Mitsubishi di segmen PC.
Keseriusan KTB dalam memperluas pasar PC diperlihatkan kembali dalam ajang IIMS 2014. Mitsubishi meluncurkan Delica, kendaraan segmen high MPV namun diklaim memiliki DNA SUV.
“Delica menjadi jembatan kami untuk memperluas segmen PC. Kami ingin memperkuat brand Mitsubishi di segmen MPV,” kata Duljatmono saat ditemui di ajang IIMS 2014, Rabu (24/9).
Seperti yang diberitakan Bisnis (17/9), pihak prinsipal Mitsubishi menanamkan modalnya US$600 untuk membangun pabrik yang akan mulai beroperasi pada 2017. Pabrik tersebut diprioritaskan guna memproduksi PC khususnya segmen low MPV.
Pabrik yang akan berlokasi di Bekasi, Jawa Barat tersebut, memiliki kapastitas produksi 160.000 unit kendaraan per tahun, dan bisa dikembangkan mencapai 240.000 unit.
“Pabrik tersebut dikhususkan untuk low MPV pada awalnya. Pada 2017 di awal pengoperasian akan memproduksi sekitar 80.000 unit per tahun. Ini keseriusan kami untuk memperluas pasar PC” ucap Duljatmono.
Duljatmono menambahkan, setelah pabrik tersebut dioperasikan kontribusi PC Mitsubishi akan melesat tajam. Meski demikian, dia belum menghitung persentase kenaikan yang ingin diraih. Dia pun belum bisa mengatakan, PC apa saja selain low MPV yang akan diproduksi di sana.
Dengan kapasitas produksi maksimal hingga 240.000, menurut Duljatmono tidak mustahil akan mengembangkan di segmen selain low MPV. Hal tersebut akan bergantung pada pertumbuhan otomotif yang dipengaruhi stabilitas politik dan ekonomi ke depan.
