Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengungkapkan pihaknya sudah menginginkan harga LCGC direvisi. Akan tetapi, perubahan plafon harga dinilainya tidak sesederhana yang dipikirkan.
Menurutnya, harga akan sangat ditentukan oleh pasar. Pihak APM harus berhati-hati dalam menaikan harga jika sudah mendapat “lampu hijau” dari pemerintah.
“Kita maunya naik. Penetapan kenaikan ini cukup rumit. Harga itu ditentukan oleh pasar. Kalau naik, tapi tidak laku, percuma. Kita tidak bisa main-main, harus hati-hati terkait kebijakan kenaikan harga tersebut,” cetusnya kepada Bisnis, Senin (8/9/2014).
Warih mengungkapkan, harga LCGC yang terpengaruh kurs mata uang cukup menyulitkan di dunia usaha. Pasalnya, masih ada sekitar 15% komponen kendaraan tersebut yang harus diimpor. Tak ayal, komponen impor mengalami fluktuasi harga yang cenderung naik.
Warih berharap, ke depan pihaknya bisa mengurangi ketergantungan komponan impor tersebut. Sehingga harga LCGC bisa dikontrol dan disesuaikan pasar dalam negeri. “Kita akan naikan komponen nasional hingga 90%. Tapi time line-nya masih dipelajari,” ucap Warih.