Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pajak Progresif Diprediksi Tak Pengaruhi Pasar Mobil

Rencana kenaikan pajak progresif kendaraan bermotor pada Oktober 2014 di Provinsi Jakarta dinilai asosiasi industri otomotif tidak akan berdampak besar pada pasar kendaraan bermotor di Ibu Kota
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Otomotif menilai rencana kenaikan pajak progresif kendaraan bermotor pada Oktober 2014 di Provinsi Jakarta tidak akan berdampak besar pada pasar kendaraan bermotor di Ibu Kota.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto mengatakan kenaikan pajak progresif tersebut tidak terlalu signifikan untuk kepemilikan kendaraan pertama.

“Rasanya peraturan tersebut tidak akan berdampak terlalu besar terhadap penjualan. Yang penting pajak kendaraan pertama tidak terlalu besar, sehingga tidak mengganggu penjualan,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (11/8).

Menurut dia, kawasan Jakarta dan sekitarnya memiliki peran besar terhadap penjualan kendaraan di tingkat nasional. “Kawasan Jabodetabek itu kontribusinya 40%-45% dari pasar otomotif Tanah Air".

Pada semester I/2014, pasar kendaraan bermotor nasional mencapai 642.311 unit. Mengacu pada jumlah tersebut, pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Jakarta dan sekitarnya mencapai 289 ribu unit lebih.

Sebagai gambaran, pajak kendaraan bermotor (PKB) pertama yang sebelumnya 1,5% direncanakan naik menjadi 2% dari nilai jual kendaraan bermotor (NJKB). Kendaraan kedua, dari 2% menjadi 4%. Kendaraan ketiga, dari 2,5% menjadi 6%, sedangkan kendaraan keempat dan seterusnya dari 4% menjadi 10%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper