Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Otomotif Siap-siap Loyo

Produsen mengambil kuda-kuda bertahan menjelang pelemahan pasar otomotif ketika Lebaran tiba. Tren penurunan penjualan secara month to month setidaknya terjadi selama 2 tahun terakhir.

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen mengambil kuda-kuda bertahan menjelang pelemahan pasar otomotif ketika Lebaran tiba. Tren penurunan penjualan secara month to month setidaknya terjadi selama 2 tahun terakhir.

Baik pada 2012 maupun 2013 Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Agustus. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kuantitas penjualan pada bulan itu merupakan yang terkecil sepanjang tahun tersebut.

Penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) pada Agustus 2012 sejumlah 76.445 unit dan 77.964 unit pada bulan yang sama tahun lalu. Rerata wholesales tahun lalu 102.000 unit, sedangkan pada 2012 sekitar 93.000 unit.

Kecenderungan penyempitan pasar sejalan datangnya Lebaran turut dialami pasar kendaraan bermotor roda dua. Distribusi kuda besi seperti dihimpun Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) pada Agustus tahun lalu sejumlah 490.824 unit.

Federasi Otomotif Indonesia (FOI) menyatakan periode Lebaran tahun ini cukup berbeda dibandingkan dengan 2012 karena datang bersamaan pemilihan presiden.

Pasar otomotif dinilai lebih sensitif terhadap iklim politik pada masa kampanye ketimbang hari-hari jelang pencoblosan.

Sekjen FOI Juwono Andrianto berpendapat penjualan bulan ini sejatinya berpeluang tumbuh terhadap perolehan Juni dan Mei 2014. Padahal, pasar menunjukkan tren menurun di lapangan jika merujuk kepada data penjualan tahun lampau.

“Saya pribadi mengharapkan jelang Lebaran penjualan naik, baik itu mobil baru maupun mobil bekas. Yang pasti volume produksi turun karena kegiatan produksi terpotong libur hari raya,” katanya, Selasa (1/7/2014).

Penurunan penjualan mobil yang terjadi pada bulan kedepalan tahun lalu mencapai 30,5%. Persentase ini membawa wholesales Agustus 2013 bertengger di level 77.964 unit dari 112.178 unit pada Juli.

Gaikindo belum merilis realisasi wholesales mobil selama Juni 2014. Para pemegang merek meramalkan penjualan bulan keenam meningkat 10% terhadap perolehan Mei sejumlah 97.147 unit. Jika proyeksi ini terbukti, maka penjualan Juni setidaknya kembali ke level 106.000 unit.

“Sebetulnya [yang paling pengaruhi penjualan itu di massa kampanye]. Pemilu tahun ini bersamaan dengan lebaran, jadi mungkin tetap laku saja,” ucap Juwono.

Pada sisi lain, Ketua Bidang Niaga Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala memproyeksikan produksi Juli kemungkinan menyusut terpangkas cuti bersama Lebaran. Tapi kinerja penjualan ke konsumen belum tentu turun.

“Produksi diperkirakan turun mungkin sekitar 10% sampai 15% karena ada sekitar 10 hari kerja yang hilang. Biasanya pemegang merek sudah antisipasi dengan memproduksi lebih awal,” ucapnya secara terpisah.

Volume produksi kuda besi selama 5 bulan pertama tahun ini sebanyak 3,45 juta unit. Pada Mei tercatat ada 722.192 unit motor lahir dari lima pabrikan berbeda. Dengan asumsi volume produksi Juni stagnan, maka pada bulan ketujuh berpeluang turun menjadi 650.000 unit.

Sigit mengatakan belum ada pertemuan khusus antaranggota AISI untuk membicarakan proyeksi penjualan Juli. “Tapi biasanya selama sepekan di awal puasa ini penjualan akan turun dulu,” tuturnya.

Seperti mobil, sepeda motor turut mengalami penurunan penjualan sebesar 30,3% pada bulan yang di dalamnya ada Lebaran. Seperti disebutkan dalam paragraf-paragraf awal, pada Agustus 2013 kuda besi terjual 490.824 unit padahal Juli sempat laku 704.019 unit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper