Bisnis.com, JAKARTA—PT Gaya Makmur Tractors (GM Tractors) menargetkan pada kuartal kedua tahun ini tumbuh 20% dibandingkan dengan periode 3 bulan sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun penjualan di dalam negeri dipatok mencapai 500 unit.
Presiden Direktur GM Tractors Tjandi Mulyono mengatakan realisasi kuartal I merosot 27,3% menjadi jadi sekitar 80 unit dari 110 unit pada periode yang sama tahun lalu. Pencapaian target penjalan kuartal II dan sepanjang tahun ini tergantung keberlanjutan berbagai proyek infrastruktur pasca-pemilu.
“Kami sempat naikkan harga [saat kurs Rp12.000 per dolar AS] tapi cuma pakai kurs Rp10.500 per dolar. Akibatnya margin kami turun karena kenaikan tidak sesuai kurs. Kami lihat mulai April penjualan lebih baik,” ujar Tjandi kepada Bisnis, Jumat (9/5/2014).
Tulang punggung penjualan GMT adalah produk dari Grup Wirtgen. Produsen asal Jerman ini jago soal peralatan berat jalan raya, bandara dan infrastruktur lainnya. GMT juga menyediakan peralatan penunjang, seperti motor grader, wheel loader, buldozer, dan excavator buatan Jepang maupun China.
Sejumlah model baru akan dipasarkan GMT pada tahun ini di antaranya mesin recycling merek Wirtgen seri WR200 dan WR250, serta mesin milling seri H yang dibuat khusus untuk konsumen Asia.
Produk yang sudah rilis dalam 4 bulan pertama tahun ini, kata Tjandi, a.l. merek XCMG (China) berupa wheel loader N-series dan material handling merek Sennebogen (Jerman).
Wirtgen menjadi andalan penjualan GMT ke sektor infrastruktur. Produk yang dimaksud ialah concrete paver SP500, recycler, WR2500, aspalt paver vogele, serta alat pemadat tanah dan aspal dari HAMM. Lainnya adalah wheel loader merek XCMG dan Shantui serta mini excavator Takeuchi.