Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi produsen kendaraan alat berat menilai bisnis sepanjang kuartal kedua tak bergerak dari perolehan triwulan pertama 2014. Meskipun perbaikan infrastruktur jalan digenjot 1 – 2 bulan sebelum Lebaran tetap tak memberi pengaruh berarti bagi penjualan alat berat buatan lokal.
Ketua Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Partjojo Dewo berpendapat peluang pertumbuhan bisnis mulai terlihat pada kuartal III/2014. “Perbaikan jalan jelang lebaran belum [memberi] perubahan bagi kuantitas produksi alat berat,” katanya kepada Bisnis, Jumat (9/5/2014).
Kinerja selama April – Juni diproyeksikan sama dengan perolehan 3 bulan pertama tahun ini. Hinabi mencatat pada Januari – Maret diproduksi 1.165 kendaraan alat berat. Adapun total kebutuhan di lapangan tetap berkisar 2.500 unit seperti kuartal IV tahun lalu.
Biasanya, permintaan alat berat pada kuartal II lebih baik daripada triwulan pertama. Sayangnya, tren itu tak berulang pada Tahun Kuda 2014. Volume produksi selama Januari – Maret saja susut sekitar 5% terhadap realisasi periode yang sama tahun lalu.
“Tingkat produksi Mei sama seperti Apri dan Juni nanti mulai bulan puasa [bisnis agak melambat]. Belum ada info dari anggota kami bahwa terjadi penambahan permintaan signifikan jelang lebaran,” ucap Partjojo.
Sekedar catatan, sepanjang tahun lalu total kebutuhan alat berat domestik sekitar 13.000 unit. Kontribusi produk rakitan lokal cuma 6.127 unit dan sisanya barang impor. Padahal, total kapasitas produksi industri alat berat di dalam negeri mencapai 10.000 unit per tahun.