Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL MURAH: Honda Bersedia Ubah Ukuran Tangki Bensin Brio Satya

Produsen kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) bersedia mengikuti aturan Kementerian Perindustrian untuk mengubah ukuran lubang tangki bensin. Kebijakan ini bertujuan memperkecil kemungkinan KBH2 menenggak bensin bersubsidi.
 Honda Brio/Autocarin.com
Honda Brio/Autocarin.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) bersedia mengikuti aturan Kementerian Perindustrian untuk mengubah ukuran lubang tangki bensin.

Kebijakan ini bertujuan memperkecil kemungkinan KBH2 menenggak bensin bersubsidi.
 
Kesediaan tersebut dikemukakan PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) KBH2 Honda Brio Satya.

“Wacana [pengecilan tangki] memang ada. Kami berusaha untuk ikut ubah desainnya,” kata Direktur Pemasaran dan Purnajual HPM Jonfis Fandy menjawab Bisnis, Jumat (2/5/2014).

ATPM menyatakan butuh waktu penyesuaian diri dengan kebijakan tersebut. Tidak hanya untuk mengubah desain tangki Brio Satya di pabrikan tapi juga memperhitungkan imbasnya terhadap biaya produksi. HPM tak bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
 
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap revisi ukuran tangki bensin KBH2 selesai dalam 3 bulan. Kalangan produsen yang diwakili Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan butuh 6 bulan untuk menuntaskannya.
 
Kebijakan perubahan lubang tangki bahan bakar minyak (BBM) ini bermaksud untuk memastikan tidak KBH2 minum Premium. Apalagi, kendaraan inipun sebetulnya didesain bukan untuk menenggak bensin subsidi.
 
Pelaksanaan kebijakan itu diperkirakan terealisasi mulai awal kuartal IV atau Oktober 2014. Penerapannya perlu menunggu payung hukum dari Kemenperin serta pemetaan nozzle BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) oleh Pertamina.

Di tengah berbagai pro dan kontra yang menyertai KBH2 sejak pertama kali program ini berjalan, ATPM tetap percaya diri. “Kelihatannya permintaan LCGC [low cost and green car atau KBH2] cukup solid tahun ini,” ujar Jonfis.
 
Gaikindo mencatat sepanjang triwulan pertama tahun ini ada 43.999 unit KBH2 terdistribusi dari pabrikan ke diler (wholesales). Angka ini berasal dari Honda Brio Satya (4.783 unit), Astra-Toyota Agya (20.631 unit), Astra-Daihatsu Ayla (12.697 unit), dan Suzuki Karimun Wagon R (5.888 unit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper