Bisnis.com, JAKARTA—Pesaingan industri otomotif di antara negara anggota Asean, khususnya Indonesia dan Thailand, semakin sengit. Jarak keduanya menipis terdorong pertumbuhan penjualan dan kapasitas produksi di Tanah Air.
Asean Automotive Federation (AAF) dalam laporannya yang dirilis bulan ini menyatakan penjualan kendaraan RI hanya tertinggal 84.577 unit dari Thailand. Jumlah ini merujuk kepada realisasi sales masing-masing negara pada Januari - November 2013.
Dalam kurun waktu tersebut, Negeri 1.000 Pagoda berhasil menjual 1.216.751unit kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Sedangkan industri otomotif RI baru membukukan 1.132.174 unit.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto berpendapat tren penguatan industri otomotif RI terhadap Thailand berpotensti terus berlanjut. Tapi, semua ini tergantung pada iklim politik serta kondisi makro ekonomi kedua negara.
"Kalau [situasi] politik di Thailand meruncing, penjualan kita bisa melampaui mereka. Tapi kita juga harus berhati-hati karena ada pelemahan pertumbuhan ekonomi, suku bunga bank naik, rupiah melemah ini bisa membuat harga mobil naik," tuturnya kepada Bisnis, Sabtu (11/1/2014)
Sebetulnya, penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) domestik pada November melampaui pencapaian Thailand. Sejumlah 111 112.038 unit kendaraan terjual ketika itu sedangkan Negeri 1.000 Pagoda hanya membukukan 93.483 unit.
Awal tahun lalu, lembaga riset Frost & Sullivan memproyeksi persaingan kedua negara semakin sengit selepas 2019. Saat itu, market otomotif dalam negeri diperkirakan menyentuh 2,3 juta per tahun.
Di sisi lain, RI juga perlu mewaspadai geliat bisnis otomotif di negara tetangga, Malaysia. Penjualan kendaraan di sana merupakan yang terbesar ketiga setelah Thailand dan Indonesia.
Selama Januari - November 2013, Negeri Jiran menjual 595.300 unit kendaraan. Jumlah ini tumbuh 4,9% terhadap realisasi periode yang sama tahun sebelumnya 567.283 unit.
"Kami tidak bisa bilang [Malaysia] akan menjadi pesaing langsung Indonesia. [Bagaimanpun] penjualan mereka masih kecil," tutur Jongkie.
Pengamat dan pemerhati otomotif Suhari Sargo menilai geliat industri otomotif nasional berpotensi kembali tertinggal jauh dari Thailand.
"Indonesia sejak September ada peluncuran LCGC , ini menjadi pendorong. Sedangkan di Thailand, ada krisis politik yang menghambat penjualan. Tapi di Thailand infrastrukturnya sudah lebih baik," ujarnya.
Catatan saja, Gaikindo mencatat wholesales di dalam negeri pada tahun lalu naik 10% terhadap pencapaian 2012. Jumlahnya sesuai yang ditargetkan pemerintah 1,2 juta unit sedangkan tahun sebelumnya hanya 1,1 juta unit.
Penjualan Mobil di Asean Year to Date November (Unit)
---------------------------------------------------------------------------------
Negara YTD Nov’13 YTD Nov’12 Nov 2013
Brunei 17.174 17.073 1.480
Indonesia 1.132.174 1.026.756 111.785
Malaysia 595.300 567.283 52.252
Filipina 164.098 141.285 15.917
Singapura 30.453 34.536 2.499
Thailand 1.216.751 1.291.659 93.483
Vietnam 87.017 71.829 9.294
Total 3.242.967 3.150.421 286.710
-------------------------------------------------------------------------------
Sumber: Asean Automotive Federation (AAF), diolah