Bisnis.com, JAKARTA -- Meningkatnya persaingan di pasar otomotif nasional tidak membuat kualitas mobil yang diproduksi menurun. Sebuah penelitian melaporkan kualitas kendaraan di Tanah Air justru meningkat.
Hasil dari Indonesia Initial Quality StudySM(IQS) 2013 yang dikeluarkan oleh J.D. Power Asia Pasifik, memperlihatka kualitas kendaraan baru terlihat membaik sebesar delapan masalah per 100 kendaraan pada tahun lalu.
Lebih dari separuh (52%) pemilik kendaraan baru menyatakan kualitas merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menentukan kendaraan yang akan dibeli.
Studi ini juga menemukan 59% pemilik kendaraan mengatakan reputasi atau tingkat kepercayaan suatu merek merupakan unsur pertimbangan penting dalam memutuskan merek dan model kendaraan yang akan dibeli.
“Kualitas kendaraan pada saat dibeli, baik kualitas produk yang sesungguhnya maupun persepsi konsumen mengenai kualitas produk, sangat penting bagi calon pembeli kendaraan baru dalam mempertimbangkan untuk membeli kendaraan,” kata Rajeev Nair, Direktur J.D. Power Asia Pasifik, dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2013).
Menurutnya, konsumen semakin banyak memperoleh informasi mengenai kualitas kendaraan dari situs dan forum otomotif, serta menggunakan informasi tersebut sebagai masukan ketika membeli kendaraan baru.
Berikut ini beberapa temuan utama dalam penelitian tersebut.
- Rata-rata kualitas awal secara menyeluruh adalah 74 PP100 pada 2013, suatu perbaikan dari 82 PP100 pada 2012.
- Pemilik MPV dan SUV paling sedikit mengalami masalah dengan kendaraannya (69 PP100), sementara pemilik kendaraan van mengalami paling banyak masalah (89 PP100).
- Di antara berbagai sistim kendaraan yang dievaluasi dalam studi ini, masalah terkait pengalaman berkendara merupakan masalah yang paling banyak disampaikan (16 PP100), diikuti oleh masalah dengan mesin/transmisi (13 PP100). Pada tingkat gejala masalah yang lebih spesifik, rem bergetar adalah masalah yang paling banyak dikeluhkan, diikuti oleh rem yang berisik.
- Sepertiga (33%) pemilik yang tidak memiliki masalah dengan kendaraan barunya mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan model kendaraannya kepada keluarga dan teman, sementara hanya 20% pemilik yang mengalami dua atau lebih masalah mengatakan akan merekomendasikan model kendaraannya. Hal yang sama juga terlihat dalam hal rekomendasi merek kendaraan.
- Lebih dari dua per tiga (68%) pemilik mengatakan bahwa kendaraan yang dibelinya merupakan kendaraan pertama mereka.