Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kendaraan Niaga Melemah

Volume penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) kendaraan niaga sepanjang JanuariNovember 2013 cenderung melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hanya segmen pikap dan truk yang tumbuh, sedangkan bus maupun kabin ganda turun.

Bisnis.com, JAKARTA - Volume penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) kendaraan niaga sepanjang Januari—November 2013 cenderung melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hanya segmen pikap dan truk yang tumbuh, sedangkan bus maupun kabin ganda turun.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat wholesales pikap/truk tumbuh 5,24% menjadi 302.015 unit. Segmen inilah yang paling gemuk dibandingkan kelas kendaraan komersil lain dengan market share mencapai 26,7% terhadap total penjualan otomotif nasional 1,13 juta unit.

Di sisi lain, penjualan bus justru merosot 12,25% menjadi 3.511 dari 4.001 unit. Kendaraan kabin ganda baik 4x2 maupun 4x4 mengalami hal serupa, penjualan 11 bulan terakhir hanya 16.819 unit padahal tahun lalu mencapai 17.723 unit.

Kendati demikian, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku agen tunggal pemegang merek Isuzu tetap positif hingga akhir tahun dan percaya diri menyongsong pasar otomotif tahun depan.

Puti Annisa M. dari Marketing Communication Department IAMI memproyeksi tahun depan market kendaraan niaga tidak mengalami pergerakan berarti dibandingkan kinerja tahun ini.

"Forecast 2014 tidak mengalami penurunan maupun penaikan dari 2013. Segmen komersil sampai November berkisar di angka 321.000 unit," ucapnya kepada Bisnis hari ini,Senin (23/12/2013).

Namun demikian, IAMI tetap menargetkan pertumbuhan penjualan bagi kendaraan niaga Isuzu menjadi 34.000 unit pada 2014. Tahun ini, wholesales dipatok sekitar 31.000 unit dan sampai November lalu jumlahnya mencapai 29.016 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper