Bisnis.com, JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, keberadaan perusahaan leasing cukup membantu mendongkrak penjualan kendaraan di Indonesia. Para agen tunggal pemegang merek (ATPM) memiliki strategi menyasar pasar melalui leasing.
Seperti apa pengaruh perusahaan leasing terhadap penjualan mobil, Bisnis mewawancarai Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rachmat Samulo, berikut petikannya:
Berapa target penjualan Toyota pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013?
Sebetulnya keterlibatan kami di IIMS 2013 sama sekali tidak untuk berjualan. Kami memamerkan produk hanya untuk mengenalkan teknologi yang dimiliki Toyota. Adapun apabila ternyata banyak pengunjung yang pesan, itu cuma bonus saja.
Bagaimana skema penjualan kendaraan yang dikeluarkan Toyota Astra Motor?
Tentunya tergantung model dan jenis mobil. Toyota memiliki beragam produk dari mulai kelas bawah hingga kelas atas dengan harga variatif. Namun, secara umum hampir 50% konsumen membeli kendaraan dengan skema kredit melalui leasing. Sisanya mereka membeli dengan tunai.
Bagaimana pengaruh leasing terhadap penjualan Toyota?
Bagi kami, leasing itu sangat membantu proses bisnis Toyota dan juga saya kira semua perusahaan otomotif di Indonesia. Contoh begini, ketika konsumen yang datang ke IIMS dan tertarik membeli salah satu mobil, pilihannya ada dua yaitu membeli cash atau dengan menggunakan leasing.
Nantinya pihak leasing memberikan penjelasan bagaimana proses dan cara mempermudah cicilan. Termasuk memberikan bunga menarik bagi konsumen hingga terjadi satu transaksi sesuai dengan kesepakatan.
Sebetulnya di Toyota punya dua perusahaan leasing sendiri, Toyota Astra Finance (TAF) dan Astra Credit Companies (ACC). Masing-masing perusahaan memiliki program tersendiri untuk memanjakan konsumen. Mereka biasa memberikan layanan menarik baik berupa bunga rendah atau cicilan yang mudah. Mereka bersaing memberikan pelayanan terbaik.
Jadi semua pelanggan Toyota memakai jasa TAF dan ACC?
Untuk urusan pelanggan memakai leasing apa, itu kembali ke konsumen. Mereka bebas memilih perusahaan mana yang cocok dan pas sesuai kemampuan dan isi kantong mereka. Karena masingmasing perusahaan leasing punya strategi sendiri menggaet kosumen. Artinya, kami tidak berhak mengarahkan konsumen untuk memilih satu leasing, karena itu akan menyalahi komitmen dengan konsumen.
Adapun, sifatnya kami hanya mengimbau saja kepada para perusahaan leasing agar memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen Toyota. Bagaimana konsumen diberikan kemudahan dalam setiap pengambilan kendaraan, bagaimana cara mengatur cicilan per bulan, apa yang harus dilakukan ketika terjadi permasalahan kredit macet dan sebagainya yang bisa membuat si pelanggan merasa dimudahkan pada saat berencana mencicil kendaraan.
Berarti TAM lebih mengandalkan skema penjualan kendaraan secara kredit?
Saya kira konsumen di Indonesia sudah semakin dewasa dan pintar. Seiring dengan tingkat perekonomian yang cenderung naik, konsumen yang memiliki pendapatan yang kian tinggi akan bisa memilih pembelian dengan cara apa? Mau cash atau kredit, itu tergantung mereka.
Bagaimana menyikapi konsumen atau perusahaan leasing yang bermasalah dengan kredit macet?
Kalau sampai menganggu bisnis tentu saja ada. Namun, kami sudah serahkan ke beberapa cabang Toyota di seluruh Indonesia. Jadi urusan itu mereka yang lebih pandai menangani.