Bisnis.com, JAKARTA – Ketatnya persaingan di pasar otomotif nasional yang disebabkan meningkatnya kapasitas produksi mengakibatkan kinerja emiten di sektor tersebut pada paruh pertama tahun ini kurang memuaskan.
Meskipun secara nasional pasar mobil domestik tumbuh 12% menjadi 602.000 unit dan sepeda motor naik 6% menjadi 3,9 juta unit, emiten otomotif justru belum mampu menggenjot kinerja yang lebih baik.
Perang diskon besar-besaran akibat sengitnya persaingan, khususnya di pasar mobil, serta meningkatnya biaya tenaga kerja semakin menekan laba bersih sejumlah emiten otomotif pada semester I/2013.
Sebagai contoh, laba bersih divisi otomotif PT Astra International Tbk (ASII) turun 10% menjadi Rp4,4 triliun, terdiri dari Rp1,9 triliun yang berasal dari perseroan dan anak-anak perusahaan, serta Rp2,5 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.
Secara kuantitas, penjualan mobil grup Astra yang terdiri dari merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot naik 6% menjadi 321.000 unit. Namun, pangsa pasar perseroan menurun dari 56% menjadi 53%.
Sementara itu, penjualan sepeda motor Honda yang diproduksi anak usaha perseroan yakni PT Astra Honda Motor (AHM) naik 12% menjadi 2,4 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 57% menjadi 60%.
Secara keseluruhan, pendapatan bersih Astra sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp94,3 triliun, turun 2% dibandingkan dengan periode sama 2012 senilai Rp95,9 triliun, sementara laba bersih turun sebesar 9% dari Rp9,7 triliun menjadi Rp8,8 triliun.
“Meskipun prospek permintaan domestik tetap positif, meningkatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja dan menurunnya harga komoditas diperkirakan masih akan memengaruhi kinerja pada semester kedua tahun ini,” ungkap Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto, Selasa (30/7/2013).
Adapun, divisi komponen otomotif perseroan yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat laba bersih Rp519 miliar pada paruh pertama tahun ini, turun 2% dibandingkan dengan capaian pada periode sama tahun lalu.
Saat ini, Astra menyiapkan dua produk mobil hijau yakni Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla guna menggenjot kinerja. Kedua model tersebut diharapkan dapat mulai didistribusikan pada Agustus dengan kapasitas produksi mencapai 10.000 unit perbulan.
“Secara penjualan tumbuh. Market share [pangsa pasar] saja yang turun. Kalau merek lain berani memberi diskon besar-besaran, kami tidak memberikan sebesar mereka [merek lain],” ungkap Iwan Hadiantoro, Chief of Group Treasury & Investor Relations Astra, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) membukukan penghasilan bersih Rp10,48 triliun pada 6 bulan pertama tahun ini, naik tipis 5,94% dari raihan pada periode sama tahun sebelumnya Rp9,89 triliun.
Meskipun pendapatan naik, laba bersih Indomobil justru turun 18,07% menjadi Rp370,05 miliar pada semester I/2013 jika dibandingkan dengan capaian pada periode sama tahun lalu Rp451,71 miliar.
Beban pokok penghasilan perseroan pada paruh pertama tahun ini naik 6,3% menjadi Rp9,18 triliun dari capaian pada periode sama tahun lalu Rp8,63 triliun, salah satunya disebabkan akibat lonjakan beban keuangan sebesar 82,6% dari Rp127,3 miliar menjadi Rp232,5 miliar.