BISNIS.COM, JAKARTA—PT Suzuki Indomobil Motor, agen tunggal pemegang merek Suzuki, sebenarnya punya banyak pilihan calon mobil murah yang bisa dipasarkan di Indonesia.
Selain Wagon R—yang dikabarkan sedang diuji tipe oleh Indomobil, Suzuki punya pilihan mobil kompak lain, di antaranya Alto, A-Star, dan YL6 alias Estilo. Semua mobil itu mengusung mesin yang sama yakni tipe K10 berkapasitas 1.000 cc. Belakangan, Estilo dibekali mesin 1.100 cc.
Semua mobil kompak itu pernah dijajaki oleh Suzuki Indomobil. Selain Estilo yang sudah dipasarkan di dalam negeri, Indomobil baru pada tahap uji tipe untuk Alto, A-Star, dan Wagon R dalam 2 tahun terakhir.
Lalu mengapa Suzuki Indomobil akhirnya memilih Wagon R yang dijagokan melawan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) merek lain?
Jika melihat spesifikasi Wagon R, jawabannya mungkin karena Suzuki ingin masuk ke segmen berbeda dari LCGC lain. Sesuai namanya, Wagon R mirip model Estilo (dulu Karimun) berdimensi lebih besar dibandingkan dengan LCGC model hatchback, seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.
Selain itu, harganya cukup kompetitif. Di India, Maruti Wagon R dibanderol mulai dari Rp60 juta hingga Rp92 juta off the road. Jikaditambah pajak dan asuransi (on the road), harga mobil ini di negara asalnya itu bisa mencapai Rp80 juta hingga Rp100 juta-an.
Soal efisiensi, Suzuki boleh percaya diri karena Wagon R diklaim mampu menempuh jarak 20,51 km per liter bensin. Artinya, mobil ini sudah memenuhi standar efisiensi LCGC minimal 20 km/liter. Namun, Wagon R masih harus diverifikasi oleh pemerintah sebelum mendapatkan insentif berupa diskon pajak penjualan barang mewah 100%.