BISNIS.COM, JAKARTA-Perang diskon antar agen tunggal pemegang merek yang terjadi belakangan ini sebagai strategi menjual sebanyak mungkin produknya, menyebabkan banyak pengusaha perdagangan mobil bekas menjadi klenger karena tidak adanya transaksi.
Kondisi yang paling parah dialami para penjualan mobil bekas dengan showroom tunggal akibat perang diskon harga mobil baru tersebut, dibandingkan dengan showroom bersama seperti di WTC Mangga Dua atau Pasar Mobil Bekas Kemayoran Jakarta.
Harjanto Kosasih, Manager Senior Pemasaran Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan pihaknya menerima banyak keluhan dari para pemilik showroom tunggal yang terus merugi akibat tidak ada transaksi dan di antara mereka ingin bergabung masuk di WTC Mangga Dua.
"Kondisi yang demikian itu akibat perang diskon mobil baru yang terjadi sejak akhir tahun lalu dan semakin parah pada tiga bulan terakhir ini, yang menyebabkan harga mobil bekas sangat jatuh sehinga banyak showroom yang stand alone menjadisekarat," katanya, Senin (13/5/2013).
Dia mengatakan sejumlah ATPM menawarkan kendaraan yang benar-benar masih baru dengan banting harga Rp5juta-Rp50 juta per unit, tergantung merek dan jenis kendaraannya yang mengakibatkan harga mobil bekasnya menjadi sangat jatuh.
Sebagai contoh, mobil Honda Jazz tipe RS tahun produksi 2008 pada akhir tahun lalu masih dipasarkan Rp190 juta. Akan tetapi, harga jual mobil tersebut sekarang hanya Rp155 juta-Rp160 juta.
Menurutnya, situasi pasar kendaraan baru yang diwarnai dengan strategi diskon harga secara besar-besaran itu memang menguntungkan bagi konsumen. Namun, risikonya mereka akan rugi jika nanti menjual mobilnya lagi karena harga bekasnya menjadi sangat jatuh.
Harjanto menjelaskan Bursa Motil Bekas WTC Mangga Dua relatif dapat meredam tekanan dari dampak diskon mobil baru antra lain dengan beberapa keunggulannya sebagai showroom bersama one stop shopping yang dilengkapi lembaga pembiayaan dan anjungan tunai mandiri.
Banyak pilihan toko dan jenis mobil yang tersedia, fasilitas tempatnya seperti pada umumnya mal dan pusat perbelanjaan, dengan area parkir kendaran yang luas dan bagi yang menggunakan angkutan umum dapat mengakses kereta api maupun busway Transjakarta.
"Untuk itu kami berharap penjualan tidak anjlok, seperti pada April 2013 hanya turun 50 unit menjadi 2.350 unit dari pencapaian bulan yang sama tahun lalu sebanyak 2.400 unit. Penurunan penjualan paling banyak terjadi pada mobil dengan kapasitas 1.500 Cc ke atas," katanya. (mfm)
