JAKARTA—Produsen sepeda motor Indonesia bersiap untuk menyesuaikan kapasitas produksinya mengingat pasar kendaraan roda dua nasional berpotensi menyusut 9% menjadi hanya 6,3 juta unit pada tahun ini.
Gunadi Sindhu Winata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menuturkan sebelumnya AISI optimistis pasar sepeda motor Indonesia stabil di kisaran 7 juta unit pada tahun ini atau relatif sama dengan pencapaian penjualan tahun lalu.
Namun, dengan diperketatnya skema pembiayaan syariah dan ada rencana diterapkannya aturan fidusia, maka kemungkinan besar akan membuat permintaan motor anjlok.
“Awalnya kami prediksi tidak ada pertumbuhan pasar sedea motor atau sama dengan tahun lalu. itu prediksi optimis kami. Tapi sekarang kami jadi pesimistis, kemungkinan turun menjadi 6,3 juta unit atau kontraksi 8%-9%,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2013).
Dengan demikian, lanjutnya, perusahaan sepeda motor kemungkinan besar terpaksa melakukan penyesuaian dari sisi produksi. Sikap tersebut merupakan hal yang wajar dalam industri motor karena tak mungkin pasokan produk melebihi permintaan pasar.
“Kalaupun ada pengurangan kapasitas produksi, itu tanpa menganggu jumlah SDM atau tanpa mengurangi pekerja,” terangnya.
Menyangkut aturan fidusia, Gunadi mengatakan jika kebijakan tersebut jadi diterapkan, maka akan ada tambahan biaya kredit motor berkisar Rp250.000-Rp300.000 per unit, yang akan dibebankan apda calon konsumen. (ra)