JAKARTA—Kinerja industri sepeda motor mengalami titik balik pada bulan ketiga tahun ini dengan mencatatkan pertumbuhan signifikan 6,5% sehingga secara kumulatif pasar masih tumbuh 1,06% pada kuartal I/2013.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan kendaraan roda dua selama periode Januari-Maret tahun ini mencapai 1,97 juta atau naik 1,06% dibandingkan dengan periode yang sama 2012.
Pertumbuhan pasar terjadi berkat performa penjualan Maret yang cukup atraktif, dengan membukukan angka penjualan 667.483 unit atau tumbuh 6,5% dibandingkan dengan pencapaian Maret 2012, setelah dua bulan sebelumnya mengalami kontraksi.
AISI pada periode ini hanya merekam kinerja penjualan lima produsen motor yang menjadi anggotanya, meniadakan Kanzen dalam datanya. Dari kelima anggota AISI tersebut, hanya Honda dan TVS yang mencatatkan pertumbuhan positif.
Honda mencatatkan pertumbuhan penjualan motor tertinggi pada kuartal I/2013, yakni sebesar 13,7%, dengan angka penjualan 1,2 juta unit. Honda juga masih memimpin pasar motor Indonesia dengan kontribusi penjualan sebesar 61,41%, meningkat dibandingkan pangsa kuartal I/2012 yang sebesar 54,5%.
Lalu dengan angka penjualan sebanyak 4.583 unit, penjualan motor TVS tumbuh 9,85% pada tiga bulan pertama 2013 dan sekaligus memperbesar pangsa pasar menjadi 0,23%.
Sementara itu, pasar Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki tergerus setelah mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal I/2013. Penjualan motor Suzuki anjlok paling besar, minus 26,09%, dengan torehan angka hanya 101.764 unit. Pangsa pasar Suzuki turun menjadi 5,16% dari 7,06% pada kuartal I/2012.
Kemudian diikuti oleh Yamaha, yang mengalami koreksi sebesar 12,5% setelah hanya mampu menjual 622,970 unit motor. Alhasil pangsa pasar Yamaha menciut menjadi 31,61% dari sebelumnya 36,5%.
Terakhir Kawasaki, total penjualan motornya selama tiga bulan pertama 2013 sebanyak 31.204 unit, turun 0,91% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu. Seperti halnya dua kompetitor di atasnya, pasar Kawasaki menyusut tipis menjadi 1,58% dari sebelumnya 1,61% pada kuartal I/2012.
