Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUK KOMPONEN MOBIL Siap Dukung Industri Otomotif Nasional

BISNIS.COM, JAKARTA -- Industri skala kecil dan menegah produk komponen otomotif siap mendukung industri otomotif nasional mencapai target pertumbuhan minimal seperti tahun lalu sebanyak 1,1 juta unit dengan memasok produk yang dibutuhkan produsen kendaraan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Industri skala kecil dan menegah produk komponen otomotif siap mendukung industri otomotif nasional mencapai target pertumbuhan minimal seperti tahun lalu sebanyak 1,1 juta unit dengan memasok produk yang dibutuhkan produsen kendaraan tersebut.

M. Kosasih, Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko), mengatakan industri skala kecil dan menengah (IKM) komponen terus mendukung industri otomotif dengan terus meningkatkan produk dan kualitasnya kendati dengan beban biaya produksi yang semakin tinggi.

"Kami berusaha terus meningkatkan kerja sama dengan industri otomotif kendati memangalami beban biaya produksi yang semakin tinggi akibat penaikan upah minimum dan harga bahan baku yang semakin tinggi," katanya di Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Menurutnya, penaikan biaya produksi komponen otomotif yang semakin tinggi menyebabkan produsen komponen anggota Kikko harus merelakan margin keuntungannya semakin kecil dengan harapan agar usahanya tetap bisa berjalan dengan lancar.

Sebab, para pengusaha produsen komponen otomotif berkomitmen untuk mempertahankan usahanya agar tetap beroperasi, terutama dengan mempertimbangkan banyak karyawan yang bekerja mencari nafkah untuk keluarga mereka.

Dia menjelaskan eksistensi industri komponen otomotif diharapkan dapat menahan masuknya investor dari luar negeri yang melihat peluang bisnis di Indonesia kemudian beramai-ramai datang untuk menanamkan modalnya dengan membangun usaha produksi komponen otomotif.

Apalagi, lanjutnya, pertumbuhan industri otomotif yang cukup signifikan dengan kometimen agen tunggal pemegang merek untuk meningkatkan local content merupakan prospek bagi industri komponen otomotif nasional.

Menurutnya sebagian besar industri komponen otomotif lokal mencapai sekitar 70% masih memasok kebutuhan perakitan kendaraan bermotor baru atau original quipment manufactured dan sisanya memenuhi kebutuhan after market atau komponen otomotif di luar permintaan pabrik.

"Padalah potensi pasar industri komponen otomotif pada after market sangat besar, seperti plat kopling, brake, terot, dan engine mounting yang justru mulai banyak diisi produk impor, yang didatangkan secara konteneran kemudian dikemas di sini," katanya.

Ahmad M. Ramli, Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Kementrian Hukum dan HAM, sebelumnya mengatakan sekitar 30% komponen otomotif yang beredar di Indonesia diduga produk palsu, akibat selisih harga yang terlalu jauh antara produk original dan yang palsu.

"Peredaran suku cadang kendaraan di dalam negeri tergolong tinggi dengan pembeli yang dominan adalah masyarakat kelas ekonomi bawah," ujarnya.

Menurutnya, pemalsuan komponen otomotif tidak hanya merugikan produsen otomotif, tetapi juga dapat membahayakan konsumen yang menggunakannya karena produk tersebut dibuat tanpa standar yang teruji.

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, pernah mengatakan pemerintah menargetkan investasi komponen otomotif dapat mencampai US$1,5 miliar pada 2013 seiring dengan meningkatnya ekspansi 100 pabrikan asal Asia Timur.

"Investasi komponen otomotif untuk tier I dan tier II berasal dari Asia Timur seperti Jepang, Taiwan serta China yang diperkirakan mencapai 100 industri dengan penanaman modal sekitar US$1,5 miliar," ujarnya.

Menurutnya, investasi baru mencapai sekitar US$1,5 miliar tersebut diharapkan dapat menambah jumlah industri komponen otomotif dari sekarang sebanyak 1.400 unit menjadi 1.500 unit pada 2013 seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor di dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper