Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harley-Davidson Akan Tutup Pabrik di Kansas City

Produsen motor gede terbesar di dunia ini sedang berjuang untuk membalikkan penurunan penjualan selama empat tahun terakhir, dengan pertumbuhan di luar negeri mengimbangi penurunan di pasar sepeda motor AS.
Harley Davidson/Bisnis
Harley Davidson/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Harley-Davidson berencana menutup pabrik di Kansas City dalam rangka efisiensi operasional, menyusul penjualan yang turun tajam pada tahun 2017.

Produsen ‘motor gede’ terbesar di dunia ini sedang berjuang untuk membalikkan penurunan penjualan selama empat tahun terakhir, dengan pertumbuhan di luar negeri mengimbangi penurunan di pasar sepeda motor AS.

Dilaporkan Usa Today, perusahaan yang berbasis di Milwaukee tersebut mengatakan bahwa laba bersih pada kuartal keempat 2017 anjlok 82% ke US$8,3 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba per saham Harley turun menjadi 5 sen dari 27 sen di tahun sebelumnya. Adapun pendapatan perusahaan naik ke US$1,23 miliar dari US$1,11 miliar.

Penurunan laba sebagian disebabkan oleh biaya terkait pemotongan pajak Presiden Trump dan recall produk sukarela yang menghabiskan biaya US$29,4 juta.

Penjualan sepeda motor ritel Harley-Davidson di seluruh dunia turun 6,7% pada 2017 dibandingkan tahun 2016, sedangkan penjualan di AS turun 8,5%.

Harley telah mengambil langkah untuk mengatasi penurunan yang terjadiselama bertahun-tahun ini, termasuk melakukan pengetatan terhadap persediaan motor.

"Tindakan kami untuk mengatasi kondisi saat ini, melalui pengetatan pengelolaan penawaran dan biaya, memposisikan kami sebaik yang kami harapkan untuk mencapai tujuan jangka panjang kami dalam pengembangan Harley-Davidson di seluruh dunia," ungkap Matt Levatich, CEO Harley-Davidson, seperti dikutip Usa Today.

Restrukturisasi manufaktur perusahaan mencakup rencana untuk mengalihkan produksi dari Kansas City, Missouri ke pabriknya di York, Pennsylvania. Sekitar 800 tenaga kerja di Kansas City akan di-PHK.

Harley memperkirakan restrukturisasi dan biaya konsolidasi lainnya akan mencapai US$170 juta hingga US$200 juta selama dua tahun ke depan. Perusahaan memperkirakan penghematan tahunan sebesar US$ 65 juta hingga US$75 juta setelah tahun 2020.

"Keputusan untuk mengkonsolidasikan pabrik perakitan akhir kami dibuat setelah mempertimbangkan dengan sangat hati-hati jejak produksi kami dan kapasitas yang sesuai dengan lingkungan bisnis saat ini. Operasi perakitan Kansas City akan meninggalkan warisan kepemimpinan keselamatan, kualitas, kolaborasi, dan manufaktur," ujar Levatich.

Levatich tidak menyebutkan operasional perusahaan di Wisconsin, termasuk pabriknya yang besar di Menomonee Falls dan pabrik kecil di Tomahawk.

Harley dan produsen motor besar lain mencatat penurunan penjualan karena perlambatan ekonomi di beberapa daerah dan menurunnya ketertarikan pada sepeda motor secara keseluruhan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper