Bisnis.com, JAKARTA – Emiten komponen otomotif milik crazy rich TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mengharapkan stimulus dari pemerintah untuk menggenjot pasar otomotif yang masih lesu sepanjang tahun berjalan.
Direktur Dharma Polimetal Darmawan Widjaja memproyeksikan kinerja perseroan pada semester II/2025 akan ditopang oleh penjualan komponen sepeda motor.
Namun, lesunya penjualan mobil sepanjang paruh pertama tahun ini juga berisiko berdampak terhadap penjualan komponen kendaraan roda empat. Alhasil, DRMA mengharapkan pemerintah menggelontorkan stimulus seperti saat pandemi Covid-19 silam.
“Kalau [komponen] mobil memang tergantung nih. Kalau pemerintah bisa memberikan stimulus ya, seperti dulu waktu Covid. Itu mata rantainya panjang sekali, bisa sampai ke pemasok komponen juga akan berpengaruh,” ujar Darmawan saat ditemui di ICE BSD Tangerang, dikutip Senin (4/8/2025).
Sebagai pengingat, pada pandemi Covid-19 pemerintah memberikan berbagai stimulus untuk mendorong penjualan mobil, salah satunya yakni insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Di lain sisi, sepanjang periode Januari-Juni 2025 pasar otomotif masih lesu. Total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% (year-on-year/yoy) menjadi 374.740 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.
Baca Juga
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.
"Jadi semoga sih pemerintah bisa mendukung ya. Memberikan stimulus supaya penjualan mobil lebih tinggi. Otomatis kan berdampak sampai ke produsen komponen, dan yang UMKM pun akan terbantu," jelasnya.
Menilik kinerja, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp240,17 miliar pada semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih perseroan naik 1,31% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp237,06 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,77 triliun, tumbuh 8,6% yoy dibandingkan penjualan semester II/2024 sebesar Rp2,55 triliun.
Penjualan DRMA paling besar dikontribusikan oleh segmen penjualan roda dua yakni 63% dari total penjualan. DRMA mencatatkan penjualan roda dua Rp1,73 triliun, naik 14% yoy meskipun penjualan kendaraan roda dua secara nasional sedang lesu.