Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik konglomerat TP Rachmat fokus melakukan lokalisasi produk untuk memperkuat posisinya di pasar.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan perseroan tetap fokus pada kualitas, beban, dan pengiriman terkait dengan komponen yang telah diproduksi seiring lesunya kondisi pasar otomotif pada semester I/2024.
Menurutnya, hal ini tidak hanya akan memperkuat posisi pasar kami terkait produk-produk yang telah ada, tetapi juga memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasar kami dengan peluncuran model-model baru di masa mendatang.
Selain itu, DRMA juga berupaya meningkatkan kemampuan dari para teknisinya dengan tujuan menghasilkan produk komponen yang belum lokalisasi di Indonesia.
“Didukung dengan adanya persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), kami melihat ini sebagai peluang yang besar bagi pertumbuhan bisnis kami ke depannya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (30/7/2024).
Dia menyebut melalui segmen roda dua, DRMA mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 2,6% secara year-on-year (YoY) pada Semester I-2024. Hal ini membuat segmen roda dua sebagai penopang utama total revenue DRMA.
Baca Juga
Di satu sisi, PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI) telah memulai ekspor perdana pada Mei 2024 yang nantinya akan memberikan kontribusi terhadap profitabilitas DRMA dengan pendapatan DKI meningkat 61,2% secara YoY.
“Meskipun industri otomotif sedang mengalami perlambatan, DRMA mampu menunjukkan keunggulan operasional dalam mengelola kualitas, biaya, dan pengiriman. Selain itu, peningkatan pangsa pasar serta ekspansi ke pasar ekspor telah membantu perusahaan tetap bertumbuh,” jelasnya.
DRMA mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk DRMA terkoreksi 31,46% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp237,06 miliar hingga 30 Juni 2024, dibanding periode sama 2023 sebesar Rp345,85 miliar.
Penurunan laba bersih DRMA sering turunnya penjualan bersih perseroan sebesar 6,75% YoY menjadi Rp2,55 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,74 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan DRMA dari komponen roda tercatat meningkat 2,60% YoY menjadi Rp1,52 triliun, sementara segmen roda empat tercatat turun sebesar 18,72% menjadi Rp676,26 miliar, adapun, segmen lain-lain juga turun menjadi Rp358,77 miliar dari sebelumnya Rp246,55 miliar pada semester I/2023.