Bisnis.com, TANGERANG — Ajang GIIAS 2024 dihiasi beragam mobil listrik anyar dari berbagai merek. Kebijakan pemerintah terkait pengembangan mobil listrik dinilai ikut mengungkit minat para pabrikan bermain pada segmen elektrifikasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai ramainya mobil listrik pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 menjadi bukti tepatnya kebijakan pemerintah. GIIAS 2024, katanya, merupakan cermin respons baik dari masyarakat.
Ketua Umum Partai Golkar itu tampak mengunjungi berbagai booth mulai dari BYD, VinFast, Toyota, Daihatsu, hingga Hyundai.
Seiring banyaknya mobil listrik yang tampil pada pameran tahun ini, dia menilai hal tersebut menunjukkan semakin banyaknya pilihan dan gairah akan produk berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV). Dia juga mengapresiasi hadirnya mobil listrik dengan harga terjangkau.
Beberapa mobil listrik baru yang meluncur pada GIIAS 2024 adalah VinFast VF5 dan VFe34 dengan masing-masing dibanderol Rp273 juta, dan Rp218,25 juta.
Kemudian masih terdapat merek China seperti GAC AION yang meluncurkan sedan listrik AION ES dengan harga Rp386 juta. Berikutnya BYD meluncurkan 3 mobil baru, yakni M6 senilai Rp379 juta, Atto 3 Advanced Rp365 juta, dan Dolphin Dynamic seharga Rp465 juta.
Selanjutnya, Hyundai meluncurkan mobil listrik Kona Electric dengan lima varian, yakni Signature Long Range, Signature Standard Range, Prime Long Range, Prime Standard Range, dan Style. Masing-masing harga untuk varian tersebut adalah Rp590 juta, Rp575 juta, Rp560 juta, Rp515 juta, dan Rp499 juta.
“Tentu ini pendorong bahwa kebijakan mobil listrik cukup bagus dan mendapatkan respons publik yang bagus,” katanya di ICE BSD Tangerang, Rabu (24/7/2024).
Di satu sisi, dia enggan berkomentar lebih banyak terkait langkah pemerintah untuk menopang kelesuan industri otomotif, seperti memberikan insentfi
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil wholesales sepanjang semester I/2024 menembus 408.012 unit, turun 19,4% dari 506.427 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, penjualan ritel sepanjang semester I/2024 mencapai 431.987 unit, turun 14% dari 502.533 unit secara year-on-year (YoY).
“Ya [insentif] sudah cukup,” ucapnya.