Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai produk elektrifikasi belum bisa mengangkat penjualan mobil secara domestik seiring ceruk pasarnya cenderung lebih kecil.
Pasar otomotif Indonesia memang mulai didatangi oleh merek-merek mobil listrik baru. Namun, hal ini tak kunjung tercermin dari kinerja domestik sepanjang Januari–Mei 2024.
Padahal bila berkaca dari produk low cost green car (LCGC) yang muncul pada 2013 silam, penjualan mobil domestik langsung tancap gas menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Sales & Marketing and After Sales Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengakui konsumen daripada produk elektrifikasi masih terbatas di sekitar Jakarta.
“Konsumennya lebih segmented untuk kepemilikan mobil kedua atau ketiga, serta sebagian besar konsumennya masih terbatas di area Jakarta,” katanya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Sementara produk LCGC seperti Honda Brio memiliki segmen pasar untuk konsumen yang mencari mobil pertama atau first buyer. Jumlahnya pun lebih besar, dan tersebar sampai ke berbagai daerah di Indonesia.
Adapun, Honda mencatatkan penjualan mobil hybrid sebanyak 273 unit pada Mei 2024, naik 15% dibandingkan April 2024. Rinciannya untuk CR-V mencapai 251 unit, sedangkan Accord 22 unit.
“Penjualan mobil elektrifikasi pada Mei memang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kontribusinya terhadap total market masih 9.7% dengan 70% dari kendaraan elektrifikasi itu berasal dari Hybrid technology,” jelasnya.
Honda juga bersiap untuk menampilkan sebanyak lima produk elektrifikasi terbarunya pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS pada 18-28 Juli 2024.
Hal ini sesuai dengan visi Honda secara global, yaitu net zero emission untuk semua aktivitas perusahaan pada 2050.