Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkap kesiapannya memproduksi mobil hybrid seiring dengan pembangunan pabrik baru yang memiliki kapasitas untuk produksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Corporate Planning and Communications Division Head ADM Edward P. Napitupulu mengatakan, pihaknya sangat serius dan antusias untuk menangkap potensi pasar mobil EV. Kendati demikian, belum ada kepastian kapan produksi akan mulai dilakukan.
"Bahkan, kami sudah mulai bangun pabrik yang punya kapabilitas membuat mobil listrik, termasuk untuk hybrid, itu mulai produksi 2024 akhir. Saat ini, kami belum bisa berikan informasi gamblang terkait kapan pastinya," kata Edward atau akrab disapa Edo di Menara Astra, Jumat (17/11/2023).
Menurut Edo, keseriusan Daihatsu untuk menggarap produk EV termasuk model hybrid telah ditunjukkan lewat beberapa pameran, di mana pihakya memamerkan mobil konersi Ayla BEV (battery electric vehicle) pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 dan kendaraan niaga Vizion-F BEV pada GIIAS 2023.
Selama 2 tahun terakhir, berbagai produk termasuk small SUV Rocky berbasis hybrid juga ditunjukkan dalam pameran yang sama tahun lalu. Namun, pabrikannya belum memasarkan produk tersebut hingga saat ini.
"Saat ini kami fokus ke market seperti first buyer, LCGC [low cost green car] MPV [multi purpose vehicle] dan niaga pick up," ujarnya.
Baca Juga
Edo menerangkan, ketiga model tersebut menjadi fokus utama dikarenakan pangsa pasar yang masih mendominasi. Di sisi lain, ADM juga tengah memproses lebih jauh penerapan teknologi terkini.
"Bukan sekedar tekno, juga kebijakan zero carbon ke sana. Kami serius menangani," imbuhnya.
Adapun, kontribusi produksi ADM untuk pasar domestik sebesar 38%. Edo menerangkan penjualan ritel Daihatsu terhadap market share ritel otomotif sebesar 19,9% atau naik 0,8% pada Okotber 2023 dari Oktober 2022 lalu sebesar 19,1%.
Hingga Oktober 2023, penjualan mobil Daihatsu mencapai 164.300 unit. Astra Daihatsu Sigra dan Gran Max PU masih menjadi kontributor utama penjualan Daihatsu, di mana Sigra berkontribusi 32,4% terhadap penjualan dan Gran Max PU 22%.
Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan oleh Marketing Director dan Coorporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Sri Agung Handayani yang menyebutkan bahwa fokus pasar first buyer masih menjadi kompetensi utama ADM.
Dia mencontohkan mengenai kesiapan para konsumen Daihatsu untuk membeli kendaraan listrik yang terbilang mahal ditambah lagi dengan perawatannya termasuk untuk kesiapan pengisian daya.
"Kami harus mengayomi first buyer. Saat ini first buyer-nya daihatsu belum sampai ke sana [kendaraan listrik]," ujar Sri Agung, beberapa waktu lalu.