Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Alasan Tesla PHK Karyawan Pabrik Baterainya di China

Tesla Inc. memberhentikan beberapa karyawan pabrik baterai kendaraan listrik di Shanghai.
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA - Tesla Inc. memberhentikan beberapa karyawan pabrik baterai kendaraan listrik di Shanghai seiring dengan perang harga antara produsen China yang mulai melonggar.

Dikutip Bloomberg pada Jumat (7/7/2023), informasi tersebut bersumber dari pekerja di jalur perakitan baterai Tesla yang diumumkan pada awal pekan ini. 

Nantinya, nasib pekerja yang diberhentikan bakal diberikan pilihan seperti di pindahkan ke divisi lain. Misalnya, dari perakitan baterai beralih ke stamping, painting atau general assembly.

Adapun, jumlah karyawan maupun alasan mengenai PHK ini tidak disebutkan dengan jelas. Pasalnya, perwakilan Tesla di China disebut tidak menanggapi isu tersebut.

Perlu diketahui, Tesla menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Energy Solution Ltd. dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd.

Namun, sebelum dipasang ke mobil baterai sell tersebut harus melalui proses packing baterai dan sebagian besar proses itu dilakukan di bengkel baterai Tesla.

Menurut salah satu sumber, pabrik Tesla tengah menyiapkan teknologi otomasi canggih yang dapat membantu menggantikan tenaga manusia di lini produksi baterai sedang dalam tahap desain dan konstruksi, kata salah satu sumber.

Sebagai informasi, sekitar 20.000 staf dipekerjakan di pabrik Tesla Shanghai, yang memiliki kapasitas untuk menghasilkan sekitar 1 juta EV per tahun. Giga factory Shanghai juga merupakan sumber lebih dari setengah produksi global perusahaan AS tersebut. 

Di sisi lain, Tesla berhasil mengirim mobil sebanyak 93.680 unit pada Juni 2023 naik hampir 20 persen dari tahun sebelumnya. Namun, margin operasi Tesla menyusut menjadi 11,4 persen pada kuartal pertama, level terendah sekitar dua tahun, setelah perusahaan menurunkan EV-nya pada Januari dan Maret. 

Sebab, Chief Executive Officer Elon Musk menerapkan beberapa putaran pemotongan harga dan mengatakan dia nyaman menghasilkan lebih sedikit uang untuk setiap mobil yang terjual. 

Berkaitan dengan hal ini, China telah mencoba mengerem tren pemotongan harga, dengan beberapa pembuat mobil untuk menandatangani janji dalam mempertahankan persaingan yang adil dan menghindari "penetapan harga yang tidak normal". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper