Bisnis.com, JAKARTA - Pembuat mobil listrik asal AS, Tesla Inc melanjutkan rapor cemerlangnya. Entitas milik Elon Musk itu sukses mencatatkan penjualan mobil listrik murni sebanyak 74.403 unit di China pada Februari 2023.
Berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), jumlah tersebut telah mengalami peningkatan 31,65 persen dari tahun sebelumnya. Pasalnya, pada Februari 2022 Tesla hanya membukukan penjualan 56,515 unit.
Kemudian, jumlah penjualan terbaru itu meningkat 12,6 persen secara bulanan. Tesla tercatat 'hanya' melego mobil pada jumlah 66.051 unit sepanjang Januari 2023.
Seturut laporan Reuters Minggu (5/3/2023), pencapaian Tesla ini merupakan hasil dari peningkatan produksi menjadi di pabrik Giga Shanghai, China dengan dengan tingkat produksi mingguan rata-rata 20.000 unit pada bulan Februari dan Maret.
Tak hanya itu, peningkatan tersebut juga tak lepas dari insentif pemotongan harga sebesar 20 persen yang diumumkan pada awal Januari.
Namun, Tesla masih belum bisa mengalahkan pesaingnya yakni BYD di tempat asalnya. Sebab, kinerja pabrikan mobil listrik murni yang sempat disuntik crazy rich Waren Buffett ini mampu menembus 90.639 unit pada Februari 2023.
Baca Juga
Artinya, selisih Tesla dengan pembuat mobil dari Negeri Tirai Bambu mencapai 16.236 unit untuk penjualan mobil listrik murni atau BEV di China.
Selisih tersebut terbilang mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya terpaut 5.287 unit.
Sebagai informasi, perusahaan mobil Elon Musk masih memegang mahkota sebagai produsen kendaraan listrik berbasis baterai terlaris di dunia pada tahun lalu. Namun, dengan penjualan BYD yang terus terkerek pada Awal 2023 akan mengancam Tesla di urutan pertama.