Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai mulai melakukan PHK kepada karyawan di pabriknya di St Petersburg, Rusia karena menganggur sejak Maret akibat dari perang Rusia vs Ukraina.
Dilansir carscoops.com pada Kamis (22/12/2022), pabrik tersebut dapat memproduksi sejumlah model Hyundai dan Kia dan memiliki kapasitas untuk membangun sekitar 200.000 kendaraan setiap tahunnya dengan total 2.600 karyawan.
Namun, Hyundai sampai saat ini belum memberikan informasi detail terkait banyaknya karyawan yang akan diberhentikan.
"Karena penangguhan produksi yang berkelanjutan, Hyundai Motor mengambil langkah untuk mengoptimalkan jumlah stafnya di Rusia," kata pihak Hyundai di Rusia.
Adapun, laporan dari media Korea Selatan yang mengatakan kemungkinan masa depan pabrik di St Petersburg itu akan dijual perusahaan jika terus terjadi penangguhan produksi.
Sebelumnya, dalam minggu-minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, Hyundai dan Kia lebih lambat menghentikan produksi dan pengiriman daripada produsen lainnya.
Sebab, kedua perusahaan tersebut tengah memikirkan ulang strategi dalam memilih target pasar produknya.
Sebagai informasi, pabrikan di Rusia itu telah menyumbang delapan persen dari penjualan global Kia pada 2021 dan lima persen dari penjualan global Hyundai.
Terlebih, Hyundai dan Kia memiliki pangsa 22,5 persen dari total pasar kendaraan Rusia pada 2021.
Sebelum perang Rusia vs Ukraina pecah, Hyundai dan Kia telah menjual total 373.000 kendaraan dengan memproduksi model Kia Sportage, Hyundai Palisade, dan Tucson di Rusia.
Untuk diketahui, dengan sebagian besar produsen mobil Barat melarikan diri dari Rusia, jumlah mobil China yang dijual di seluruh negeri melonjak.
Pada Januari 2022, merek China memiliki 9,6 persen pangsa pasar mobil baru Rusia, dan pada akhir November angka tersebut melonjak menjadi 31,3 persen.