Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan ekonom menilai rencana pemerintah menyalurkan insentif pembelian mobil listrik (electric vehicle/EV) produksi dalam negeri pada tahun depan tidak serta merta mendongkrak penjualan.
Ekonom Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan terdapat 3 hal yang berpotensi mengganggu penjualan mobil listrik pada 2023. Pertama, kenaikan suku bunga yang diyakini dapat menahan minat konsumen untuk membeli mobil listrik.
"Sebab, sebagian pembelian mobil listrik mengandalkan pembiayaan lembaga bank dan multifinance. Suku bunga yang naik akan jadi pertimbangan dalam membeli mobil listrik," kata Bhima kepada Bisnis, Minggu (18/12/2022).
Kedua, potensi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Bhima, harga BBM berpotensi melandai sejalan dengan penurunan harga yang dialami oleh minyak mentah dunia. Kondisi tersebut, akan membuat masyarakat kembali melirik mobil berbahan bakar fosil atau setidaknya hybrid.
Ketiga, infrastruktur pendukung mobil listrik belum memadai. Dia menilai, rencana pemerintah memberikan subsidi akan berbenturan dengan pertimbangan konsumen terkait dengan infrastruktur terkait.
"Meski ada rencana subsidi mobil listrik, tapi konsumen juga mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur charging station, bengkel kendaraan listrik hingga suku cadang," ujarnya.
Kendati demikian, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi tetap optimistis penjualan mobil di 2023 akan sama dengan 2022 meskipun ekonomi global diprediksi dilanda resesi.
Yohannes menilai rencana pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik dengan besaran Rp80 juta pada tahun depan justru menjadi pemicu utama kuatnya penjualan EV di pasar domestik.
Dia mengungkapkan realisasi penjualan mobil listrik di Indonesia pada periode Januari-November 2022 mencapai 7.923 unit atau sekitar 93 persen dari target.
"Penjualan mobil listrik periode Januari-November 2022 mencapai 7.923 unit. Gaikindo memperkirakan penjualan mobil listrik di Tanah Air tahun ini di mencapai 8.500 unit," ungkapnya.
Dia mengatakan penjualan mobil listrik di Indonesia tahun ini jauh di atas 2021. Data Gaikindo mencatat jumlah mobil listrik yang terjual tahun lalu hanya sebanyak 687 unit.
Insentif Bisa Dongkrak Penjualan Mobil Listrik di RI? Ini Kata Ekonom
Ekonom mengatakan terdapat 3 hal yang berpotensi mengganggu penjualan mobil listrik pada 2023. Apa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Fitri Sartina Dewi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
43 menit yang lalu
Menilik Misi Ambisius Prabowo Kebut 'Suntik Mati' PLTU
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 hari yang lalu
Suzuki Luncurkan Jimny 5 Pintu White Rhino Edition di GJAW 2024
2 hari yang lalu
PLN Gandeng BYD, Kebut Ekosistem Kendaraan Listrik di RI
2 hari yang lalu