Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Elon Musk, Melihat Potensi Kawasan Industri di Batang dan IKN

Setidaknya ada dua kawasan industri yang potensial untuk disepakati sebagai tindak lanjut dari investasi Elon Musk, yaitu Batang, Jawa Tengah dan Kalimantan Utara yang dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi  kawasan Mangrove Tahura dan Garuda Wisnu Kencana terkait persiapan pelaksanaan KTT G20, Jumat (6/5/2022)./Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi kawasan Mangrove Tahura dan Garuda Wisnu Kencana terkait persiapan pelaksanaan KTT G20, Jumat (6/5/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus melobi Elon Musk agar mau berinvestasi di Indonesia. Setidaknya ada dua kawasan industri yang potensial untuk disepakati, yaitu Batang, Jawa Tengah dan Kalimantan Utara yang dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dikutip dari situs jatengprov.go.id, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang memiliki luas 4.000 hektare. Separuh lebih area tersebut ditargetkan selesai dibangun pada 2024.

KIT Batang diyakini akan menjadi magnet untuk menarik para investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Kawasan tersebut juga bakal menjadi suplai di koridor utara antara Serang, Banten dan Banyuwangi, Jawa Timur

Konsep KIT Batang rencananya terintegrasi dengan perumahan buruh, pendidikan, layanan kesehatan, serta adanya rantai suplai antarpabrik.

Keberadaannya diyakini menjadi solusi dari keluhan para investor mengenai harga lahan dan fasilitas pendukungnya. Kawasan tersebut juga disebut mampu bersaing dengan kawasan industri di Cina.

Berdasarkan masterplan, KIT Batang dibagi menjadi 3 klaster. Pertama 3.100 hektar industri manufaktur, mebel, makanan dan minuman, pergudangan, garmen, otomotif, baterai tekstil, dan industri kimia;

Klaster dua seluas 800 hektar untuk industri makanan dan minuman serta ICT dan Elektronik Pergudangan. Terakhir 400 hektar untuk penelitian dan pengembangan serta komersial.

Untuk infrastruktur dasar, terdapat instalasi pengolahan air baku, instalasi pengolahan air limbah, saluran drainase, instalasi penerangan jalan, dan jaringan jalan.

Infrastruktur industri ada jaringan energi kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan SDA pasokan air baku, sanitasi, dan jaringan transportasi. Terakhir penunjangnya terdapat perumahan, pendidikan pelatihan, penelitian pengembangan, kesehatan, pemadam kebakaran, dan tempat pembuangan sampah.

Sedangkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Kalimantan Utara (KIHI Kaltara) baru dilakukan peletakan batu pertama akhir tahun lalu setelah perencanaannya berlangsung sejak 2015.

Kawasan tersebut mengambil konsep industri hijau. Dengan luas 12.500 hektar, menjadikannya terbesar di dunia. Di situ terbuka investasi terhadap transisi energi.

Terdapat peluang yang sangat besar untuk investasi pengembangan energi terbarukan, petrokimia, industri baterai lithium, dan juga green smelter.

Luhut mengatakan bahwa saat ini KIPI Kaltara sedang proses konstruksi. Di situ, dia menyebut akan ada industri petrokimia terbesar di dunia yang bisa menghasilkan 4x16 juta ton.

Lalu ada electronic alumina yang bisa menghasilkan 3 juta ton, besi dan baja 5 juta ton, energi baru baterai 265 GWH, serta industri dan polycristalline sillicon 1,4 juta ton.

Berdasarkan prospek tersebut, Luhut menyebut Musk sangat puas dengan potensi yang ada di Indonesia.

“Jadi Kaltara ini sebenarnya investasi dalam 5 sampai 7 tahun ke depan mencapai US$132 miliar. Ini jaraknya dengan IKN [Ibu Kota Negara Nusantara] 180 Km. Jadi, itu akan kita hubungkan,” katanya sambutan acara Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia melalui virtual, Senin (23/5/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper