Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor mobil Korea Selatan turun 7,7 persen pada Maret, hal ini dikarenakan adanya chip semikonduktor serta gangguan pasokan suku cadang mobil di China di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari Yonhap, pengiriman mobil keluar Korsel mencapai 179.630 unit bulan lalu, dibandingkan dengan 194.562 unit tahun sebelumnya, menurut data dari Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi negara itu.
Dalam hal nilai, ekspor mobil turun 9,7 persen dalam setahun menjadi 3,97 miliar dollar AS pada bulan lalu. Di mana ini menjadi pertama sejak Oktober tahun lalu ekspor mobil mengalami penurunan secara tahunan.
Menurut Kementerian penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan total produksi kendaraan karena ketatnya pasokan global chip otomotif dan tertundanya distribusi suku cadang mobil lain di China di tengah situasi virus yang memburuk.
Produksi mobil dalam negeri turun 9,5 persen dalam setahun menjadi 302.161 unit bulan lalu.Penghentian pengiriman kendaraan ke Rusia karena krisis Ukraina juga mempengaruhi ekspor. Sekitar 4,5 persen dari total ekspor mobil Korea Selatan dikirim ke Rusia pada tahun 2021.
Meskipun penurunan secara keseluruhan, pengiriman ke luar negeri kendaraan ramah lingkungan melonjak 45,5 persen menjadi 41.320 unit pada bulan Maret. Dalam hal nilai, penjualan mobil hijau melonjak 43,1 persen menjadi US$1,17 miliar.
Ekspor suku cadang mobil juga naik tipis 0,03 persen tahun ini menjadi US$2,18 miliar bulan lalu meskipun kekurangan chip otomotif.
Di dalam negeri, penjualan kendaraan turun 19,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi 138.647 unit di bulan Maret.
Berdasarkan data yang ada penjualan mobil domestik di Korea Selatan juga mengalami penurunan 21 persen dalam setahun menjadi 111.065 unit, dan mobil impor turun 10,5 persen menjadi 27.582 unit, menandai penurunan tujuh bulan berturut-turut dalam setahun.