Bisnis.com, JAKARTA — Hyundai mengumumkan penarikan kembali (recall) 2.679 mobil listrik Hyundai Ioniq di Amerika Serikat. Recall ini disebabkan kecacatan pada beberapa bagian mobil yang menyebabkan kecepatan mobil melambat dengan sendirinya.
Melansir laman Tempo hari ini, Jumat (24/12/2021), recall ini melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq yang diproduksi 21 Januari 2016 hingga 24 Juni 2019, yang dijual sebagai model 2017-2019.
Menurut dokumen yang dirilis Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA), Hyundai Ioniq dapat mengalami masalah ketika mobil memasuki mode "fail-safe". Mode ini menyebabkan lampu "EV Ready" berkedip dan output daya keseluruhan dan kecepatan mobil menjadi berkurang.
Urutannya adalah pertama pedal akselerator dengan cepat berputar saat mode "fail-safe" muncul. Kedua, diikuti periode berkelanjutan aplikasi pedal akselerator 100 persen.
"Terakhir, pelepasan pedal akselerator secara tiba-tiba," tulis NTHSA dalam dokumen tersebut.
Beruntungnya, sistem pengereman dan kemudi Hyudai Ioniq dapat berfungsi normal saat terjadi masalah tersebut. Namun tetap saja Ioniq EV yang mengalami masalah tersebut harus ditarik karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Hyundai mengatakan masalah ini bisa terjadi akibat kerusakan listrik yang bisa menimbulkan kesalahan komunikasi dalam Controller Area Network (CANbus) kendaraan.
Produsen mobil asal Korea Selatan tersebut menyadari kecacatan sistem akselerator mobil ini pertama kali pada Juni 2021 dan langsung melakukan penyelidikan.
Hingga saat ini Hyundai belum mendapatkan laporan korban cedera atau kecelakaan yang ditimbulkan dari permasalahan ini. Perusahaan sendiri telah mengirimkan surat penarikan kepada konsumen Hyundai Ioniq 2017-2019 dan meminta konsumen yang mobilnya terlibat dalam recall ini untuk membawanya ke dealer resmi agar segera dilakukan perbaikan secara gratis.