Bisnis.com, JAKARTA – Volvo Cars sedang menggelar penyelidikan terkait menyelidiki pelanggaran keamanan dunia maya dan pencurian beberapa data penelitian dan pengembangan (Research & Development) produsen mobil Swedia itu.
"Penyelidikan sejauh ini mengkonfirmasi bahwa sejumlah kecil properti R&D perusahaan telah dicuri selama penyusupan itu," kata produsen mobil asal Swedia itu dalam sebuah pernyataan dari Stockholm yang dilansir dari AutoBlog pada Minggu (12/12/2021).
Volvo pun mengatakan kejadian ini dapat berdampak pada operasi perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Geely Holding China tersebut. Kendati demikian, Volvo memastikan bahwa masalah pencurian data itu tidak akan berdampak pada keamanan mobil ataupun data pribadi pelanggan Volvo
Perusahaan yang berbasis di Gothenburg itu menyatakan telah menerapkan tindakan pengamanan untuk mencegah akses ke propertinya. Volvo juga bekerja sama dengan pihak berwenang yang terkait untuk masalah ini.
Seorang juru bicara Volvo menuturkan bahwa telah berkomunikasi dengan pihak ketiga untuk melakukan pengusutan terhadap peretas. Tetapi Volvo menolak memberikan rincian lebih lanjut.
"Volvo Cars sedang melakukan penyelidikannya sendiri dan bekerja sama dengan spesialis pihak ketiga untuk menyelidiki pencurian properti itu," katanya.
Adapun Volvo Cars baru saja melangsungkan IPO tepatnya 29 Oktober 2021, di mana menjadi IPO terbesar di Eropa pada tahun ini.