Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Optimistis Kuasai 33 Persen Pasar Mobil di Indonesia Tahun Ini

PT Toyota Astra Motor optimistis mampu meningkatkan pangsa pasarnya dari 31 persen pada tahun lalu menjadi 33 persen di 2021 melalui total penjualan mobil di Indonesia yang diperkirakan sampai akhir tahun menembus angka 850.000 unit.
PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan All New Avanza dan All New Veloz secara virtual, Kamis (10/11/2021). /TAM
PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan All New Avanza dan All New Veloz secara virtual, Kamis (10/11/2021). /TAM

Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor optimistis mampu meningkatkan pangsa pasarnya dari 31 persen pada tahun lalu menjadi 33 persen di 2021 melalui total penjualan mobil di Indonesia yang diperkirakan sampai akhir tahun menembus angka 850.000 unit.

“Jadi saya rasa dengan melihat kondisi penjualan bulan ini dan kondisi terakhir terkait ekonomi, serta Covid-19, kami melihat pasar otomotif ke arah 850.000 unit, dan Toyota kira-kira berada di-range 33 persen,” kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy di Jakarta, Minggu (21/11/2021).

Dia mengaku, kagum dengan animo masyarakat pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021. Di ajang tersebut, konsumen mau datang dan bersedia mengantre ketika mendatangi booth Toyota.

Menurut dia, kehadiran All New Avanza dan All New Veloz termasuk yang menarik minat konsumen datang, di samping kendaraan lainnya dengan varian Gazoo Racing (GR), seperti Fortuner, Yaris, Rush, Raize, dan Agya yang mulai mendominasi pembelian konsumen.

Kondisi itu membuat Anton Jimmi makin yakin pasar otomotif di dalam negeri bakal tumbuh signifikan, begitu pula dengan penjualan Toyota yang diperkirakan mencapai kisaran angka 230.000 unit.

“Mudah-mudahan di Desember 2021, walaupun ada perubahan PPKM, kami masih cukup yakin dengan kondisi ekonomi dan Covid-19 yang terkendali dan stabil, market otomotif masih mencapai angka tersebut,” ujarnya.

Bahkan, Anton juga optimistis tahun depan pasar otomotif masih bisa tumbuh dengan pertimbangan kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik dan penularan Covid-19 yang makin terkendali.

Apalagi, kata dia, jika pemerintah memperpanjang insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) otomotif yang tahun ini telah sangat membantu mendongkrak kinerja industri dan penjualan mobil di Tanah Air.

“Mudah-mudahan tahun depan ada pertimbangan untuk tetap melanjutkan insentif PPnBM, dengan meng-consider juga dampak positifnya bagi industri otomotif dan turunannya, baik ke dealership, konsumen, maupun industri komponen,” kata Anton.

Dia menjelaskan, meski penjualan naik tahun ini akibat insentif PPnBM, namun sebenarnya belum optimal karena ada kendala dari sisi produksi, termasuk pasokan komponen.

Karena itu, fokus perusahaan di tahun depan adalah memperbaiki sisi pasokan untuk memenuhi permintaan konsumen otomotif yang tengah meningkat.

“Untuk tahun depan, mudah-mudahan kami [penjualan mobil secara nasional] bisa mencapai 900.000–950.000 unit. Memang belum sampai 1 juta, tapi sudah mendekati. Mudah-mudahan ini suatu yang positif bagi pasar Indonesia,” ujar Anton Jimmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper