Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Manufaktur Ekspansif, Honda Masih Ragu Genjot Produksi

Perseroan masih terus memantau perkembangan isu cip semikonduktor yang juga digunakan oleh seluruh produk Honda termasuk model-model dengan volume produksi besar.
Logo Honda di gedung Pabrik Karawang, Jawa Barat. /KEMENPERIN
Logo Honda di gedung Pabrik Karawang, Jawa Barat. /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor (HPM) belum terburu-buru untuk tancap gas mendorong produksinya meski pelaku industri nasional dalam zona ekspansif.

Adapun, indeks manajer pembelian atau PMI Manufaktur Indonesia pada September 2021 berada di posisi 52,2. Tren ini berbalik dari PMI manufaktur Indonesia Agustus 2021 masih di 43,7.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan meskipun sudah ada peningkatan dari sisi permintaan konsumen, tetapi dari sisi produksi tahun ini masih terkendala masalah kelangkaan komponen.

Perseroan masih terus memantau perkembangan isu cip semikonduktor yang juga digunakan oleh seluruh produk Honda termasuk model-model dengan volume produksi besar.

"Karena itu, saat ini kami fokus untuk memonitor kondisi dari waktu ke waktu, sambil memaksimalkan tingkat produksi dengan komponen yang tersedia untuk secepat-cepatnya memenuhi permintaan dari konsumen," katanya kepada Bisnis, Jumat (1/10/2021).

Billy pun menyampaikan masih belum dapat memastikan produksi tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. "Belum bisa diinformasikan mas. Kami masih close monitoring supply komponen dari pemasok kami," katanya.

Produksi Honda Januari hingga Agustus tahun ini mencapai 62.904 unit. Capaian ini sebenarnya sudah hampir mendekati tahun lalu yang tercatat 71.452 unit. Tetapi, produksi Honda sebelum pandemi yakni 2019 mampu menyentuh 133.247 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper