Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda Indonesia Sebut Kendala Cip Semikondutor Tahun Ini Menantang

Pada mobil, kebutuhan cip semikonduktor ditentukan oleh penggunaan teknologi. Semakin canggih fitur yang disematkan, kebutuhan cip akan semakin banyak, sehingga potensi dampak kelangkaan pasokan terhadap produksinya juga semakin besar. 
CR-V berteknologi Honda Sensing. Di pasar Malaysia, SUV ini tersedia dalam tiga varian, yakni 2.0L 2WD, 1.5L TC-P 2WD dan varian baru 1.5L TC-P 4WD. /Honda
CR-V berteknologi Honda Sensing. Di pasar Malaysia, SUV ini tersedia dalam tiga varian, yakni 2.0L 2WD, 1.5L TC-P 2WD dan varian baru 1.5L TC-P 4WD. /Honda

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) akan fokus mengatasi kendala rantai pasok cip semikonduktor. 

Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy mengatakan hal tersebut cukup menantang.

"Iya benar, saat ini memang ada kendala mengenai pasokan komponen secara global akibat pandemi yang menjadi tantangan berat untuk produksi di berbagai industri, termasuk produksi mobil Honda di Indonesia," katanya kepada Bisnis, Sabtu (4/9/2021).

Dia memaparkan pasokan komponen yang saat ini berdampak terhadap produksi Honda adalah cip semi konduktor yang digunakan untuk model-model yang memiliki fitur teknologi tinggi.

Pada mobil, kebutuhan cip semikonduktor ditentukan oleh penggunaan teknologi. Semakin canggih fitur yang disematkan, kebutuhan cip akan semakin banyak, sehingga potensi dampak kelangkaan pasokan terhadap produksinya juga semakin besar. 

Kendati demikian, dia berpendapat saat ini pemerintah melalui berbagai kementerian terkait sudah mengkaji potensi untuk produksi cip semikonduktor di Indonesia.

"Sebagai pelaku industri, tentu kami menyambut baik upaya ini dan terus mempelajari perkembangannya sambil melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan tingkat produksi saat ini dengan komponen yang tersedia," kata Billy.

Dalam perkembangan lain, HPM tetap optimistis market share dapat dipertahankan pada level 14 persen seiring dengan membaiknya permintaan mobil dengan dukungan insetif PPnBM dari pemerintah.

Billy menyampaikan pemesanan kendaraan sudah mulai tampak meningkat pada Agustus karena pasar yang terus bergairah serta adanya dukungan insentif PPnBm dari pemerintah.

"Dengan perkembangan tersebut, target kami mempertahankan pangsa pasar di 14 persen," katanya kepada Bisnis belum lama ini

Adapun, penjualan mobil nasional dari Januari hingga Juli 2021 sudah berada pada 460.105 unit. Penjualan ini sudah jauh lebih baik dari total penjualan mobil nasional tahun lalu 532.407 unit tetapi, tetap belum dapat dikatakan normal dari penjualan rata-rata mobil nasional di kisaran 1 juta unit.

Gaikindo tahun ini masih optimistis memperkirakan penjualan mobil nasional tahun ini mencapai 750.000 unit.

Billy mengatakan diskon PPnBM 100 persen pun terbukti efektif mendorong pertumbuhan pasar otomotif dalam beberapa bulan terakhir.

“Namun, kami juga menilai bahwa akan ada dampak terhadap pasar jika ada perubahan insentif di pasar otomotif saat ini,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper