Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor sejatinya akan membuka seluruh detail informasi mengenai N7X Concept dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2021, yang semula direncanakan berlangsung pada September.
Namun, akibat kasus Covid-19 yang melonjak beberapa waktu terakhir, pameran tersebut harus kembali ditunda hingga November mendatang. Dengan demikian, pengenalan produk terbaru Honda turut mengalami penundaan.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan saat ini perusahaan masih memonitor perkembangan kondisi dan situasi pameran otomotif berskala internasional tersebut.
“Yang pasti, dalam ajang GIIAS 2021, kami memprioritaskan pengenalan produk baru. Jadi, mengenai N7X, kami akan memantau terus kondisi pasarnya,” ujar Billy dalam konferensi pers daring, Senin (9/8/2021).
N7X Concept diduga kuat sebagai generasi terbaru dari Honda BR-V. Hal ini diperkuat oleh pernyataan HPM yang menyebutkan bahwa mobil tersebut didesain untuk mengisi ceruk segmen low sport utility vehicle (LSUV) dengan 7 tempat duduk.
BR-V termasuk model baru yang dipasarkan Honda Indonesia. Dirilis pada 2015, model ini hadir mengisi segmen LSUV, bersaingan dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki XL7, dan Mitsubishi Xpander Cross.
Honda BR-V saat ini dipasarkan dalam empat varian dengan harga mulai Rp239,5 juta hingga Rp279,6 juta. Model ini merupakan salah satu penerima insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
Sementara itu, Gaikindo diketahui kembali menyesuaikan jadwal penyelenggaraan GIIAS 2021 menjadi 11–21 November 2021, yang semula direncanakan berlangsung pada 9-19 September.
“Dengan penyesuaian kembali jadwal penyelenggaraan GIIAS 2021 ini, kami harap akan menjadi keputusan terbaik bagi semua pihak,” ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi dalam keterangan tertulisnya.
Nangoi menegaskan kesehatan dan keselamatan nasional akan selalu menjadi pertimbangan utama. Dia juga menyatakan Gaikindo akan berfokus mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.