Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Bikin Senyum Industri Otomotif Tertahan

Sebelumnya pemerintah mengambil kebijakan PPKM Darurat, industri otomotif Tanah Air tengah tersenyum imbas dari kebijakan insentif PPnBM 100 persen.
Seorang pekerja di Pabrik Honda America Manufacturing Inc. di Marysville, Ohio. /Bloomberg
Seorang pekerja di Pabrik Honda America Manufacturing Inc. di Marysville, Ohio. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah merasakan manisnya insentif PPnBM 100 persen dan juga pulihnya pasar ekspor, industri otomotif Tanah Air kembali diuji. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, yang berlangsung pada 3–20 Juli 2021, membuat pemesanan kendaraan roda empat turun.

“Demand ada penurunan, tetapi harapannya akan ada recovery saat kondisi Covid-19 lebih terkendali,” ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy kepada Bisnis, Kamis (22/7/2021).

Anton belum mau memerinci seberapa besar penurunan yang dialami Toyota di tengah penerapan PPKM Darurat. Dia menyatakan bahwa perusahaan masih memonitor angka penjualan dan baru bisa menyimpulkan pada akhir bulan ini.

Hal serupa juga diungkapkan Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy. Dia mengungkapkan pemesanan kendaraan pada Juli 2021 mengalami penurunan secara bulanan.

“Untuk pemesanan kendaraan memang mengalami penurunan bila dibandingkan periode yang sama bulan lalu. Berapa besarnya sedang kami monitor perkembangannya,” ujarnya.

Sementara itu, Marketing & CR Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menuturkan PPKM Darurat diprediksi menahan laju pemulihan industri otomotif yang tengah bergeliat akibat relaksasi PPnBM.

Hendrayadi sebelumnya memprediksi bahwa kehadiran insentif PPnBM dapat meningkatkan penjualan otomotif hingga 800.000 hingga 850.000 unit pada 2021. Volume ini diketahui lebih besar dibandingkan target Gaikindo yang memprediksi 750.000 unit.

“Meksipun ada PPnBM, tetapi ada juga PPKM maka kami prediksi [pasar otomotif] mungkin masih dapat naik sedikit dari prediksi awal, yakni 750.000 hingga paling bagus 800.000 unit,” pungkasnya.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan bahwa masyarakat akan kembali menunda belanja seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, yang berujung pada penerapan PPKM Darurat.

Menurutnya, masyarakat cenderung menahan belanja lantaran lebih memprioritaskan untuk menyimpan uang guna berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di tengah pandemi.

“Pada akhirnya, kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah daripada proyeksi kami sebelumnya,” tuturnya katanya dalam Paparan Kinerja Industri Bank Mandiri, beberapa waktu lalu.

Meski diperkirakan terkoreksi, Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengaku tetap optimistis bisa memenuhi target penjualan mobil nasional, yang sebanyak 750.000 unit sampai dengan akhir tahun 2021.

Pada tahun ini, Gaikindo menargetkan penjualan mobil dalam negeri mencapai angka 750.000 unit atau naik 30 persen dibandingkan kinerja penjualan tahun lalu yang menyentuh angka 532.407 unit wholesales dan 578.762 unit penjualan ritel.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional sudah mencapai 387.873 unit sepanjang semester I.2021. Volume ini meningkat 33,5 persen dibanding periode yang sama pada 2020 yang membukukan penjualan 290.582 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper