Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSP: Pembentukan Ekosistem Mobil Listrik Terus Berjalan

Hyundai Group asal Korsel sudah menanamkan modal sebesar US$1,5 miliar atau setara Rp21,8 triliun, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi.
SPKLU PLN. /Kementerian BUMN
SPKLU PLN. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pembentukan ekosistem mobil listrik di Indonesia terus berjalan.

“Pemerintah concern terhadap pengembangan mobil listrik karena sangat baik dari sisi efisiensi dan perbaikan lingkungan,” kata Moeldoko saat berdialog dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Moeldoko juga menyampaikan bahwa pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai bagian dari ekosistem mobil listrik.

Hal itu juga dibarengi upaya penciptaan pasar melalui penggunaan mobil listrik untuk keperluan dinas di kementerian dan lembaga.

Penggunan mobil listrik di lingkungan kementerian/lembaga melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) merupakan implememtasi Perpres No.55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).

Program ini telah disosialisasikan pada Maret 2021 oleh KSP bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) selaku leading sector.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menyusun Peta Jalan Kendaraan Operasional Kementerian/Lembaga dan Angkutan Umum dari kendaraan ICE (internal combustion engine) ke KBL-BB.

Di sisi lain, Kementerian ESDM bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN jadi tulang punggung dalam memastikan pembangunan SPKLU sejalan dengan roadmap tersebut.

Tercatat hingga April 2021 telah dibangun 112 unit charging station pada 83 lokasi.

“Kami mengoordinasikan sinergi lintas kementerian dan rutin melakukan rapat secara maraton untuk menindaklanjuti perkembangan mobil listrik ini,” kata Moeldoko dalam keterangan resmi KSP.

Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung menyambut baik langkah pemerintah Indonesia dalam pengembangan mobil listrik.

Apalagi, Hyundai Group sebagai perusahaan otomotif asal Korsel sudah menanamkan modal sebesar US$1,5 miliar atau setara Rp21,8 triliun, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi di kawasan Asia Pasifik.

Investasi tersebut ditujukan untuk pengembangan pabrik baru yang terbagi dalam dua tahap. Pertama, pada periode 2019—2021, Hyundai fokus pada investasi pabrik dengan tujuan pasar ekspor minimal 50 persen dari total produksi.

Tahap kedua  yaitu pada periode 2022—2030, Hyundai fokus mengembangkan pabrik mobil listrik, pabrik transmisi, pusat penelitian dan pengembangan, pusat pelatihan, dan produksi Hyundai Motor.

“Sehingga kami sangat butuh infrastruktur dan berbagai pembangunan sistem, aturan dan teknologi. Ini butuh kerja sama yang baik. Kami juga akan pastikan Hyundai memajukan lokal konten Indonesia,” imbuh Park.

Dia optimistis upaya pembentukan ekosistem mobil listrik akan mendapatkan respons positif dari semua pihak terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper