Bisnis.com, JAKARTA — Tesla Inc mengumumkan bahwa pengiriman untuk kuartal pertama tahun ini (Januari—Maret) mencapai 184.800 unit secara global. Angka ini merupakan rekor baru produsen asal Amerika Serikat itu dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 180.570 unit.
Angka tersebut sekaligus melebihi perkiraan Wall Street yang semula diperkirakan sebesar 177.822 kendaraan.
Perusahaan menyampaikan rekor baru pengiriman pada kuartal pertama tahun ini didorong oleh permintaan kuat untuk model yang lebih murah di tengah kekurangan pasokan suku cadang global.
"Kami didorong oleh penerimaan yang kuat dari Model Y di Cina dan dengan cepat berkembang ke kapasitas produksi penuh," kata Tesla dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters, Jumat (2/4/2021).
"Model S dan Model X baru juga telah diterima dengan sangat baik ... dan kami sedang dalam tahap awal produksi ramping," tambahnya.
Pabrik Tesla di Shanghai memulai produksi Model Y akhir tahun lalu di pasar utama yang sudah memproduksi sedan Model 3. Pada bulan Februari, penjualan Tesla di Cina melonjak dari bulan sebelumnya meskipun permintaan biasanya turun selama liburan Tahun Baru Imlek Cina yang terjadi pada bulan itu.
Pada bulan Februari, Tesla menangguhkan pabriknya di California selama dua hari karena "kekurangan suku cadang".
"Kami yakin Cina dan Eropa sangat kuat pada kuartal ini," kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush.
Dia mengharapkan penjualan tahunan Tesla melebihi 850.000 kendaraan tahun ini, didorong oleh kebijakan administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik dan dengan meningkatnya permintaan global.
Tesla mengirimkan 182.780 Model 3/Ys pada kuartal pertama, naik 13 persen dari kuartal sebelumnya. Sebaliknya, pengiriman Model S/X merosot dari 18.920 menjadi 2.020 selama periode tersebut, menjelang pembaruan model.