Bisnis.com, JAKARTA — Honda Motor Company memiliki rencana merelokasi pabrik di India ke Indonesia. Sementara itu berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) volume produksi mobil Honda di Tanah Air dalam tren yang menurun.
Produksi mobil Honda pada 2019, atau sebelum periode pandemi Covid-19 turun 14,9 persen menjadi 133.247 unit. Pada tahun lalu,di tengah penurunan daya beli akibat virus Corona, produksi anjlok hampir 50 persen menjadi 71.452 unit.
PT Honda Prospect Motor, pemegang merek mobil Honda di Indonesia menjelaskan bahwa rencana pemindahan fasilitas produksi adalah pabrik komponen. Hal ini bertujuan meningkatkan kandungan lokal model-model yang diproduksi di Indonesia.
Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy pun berharap rencana relokasi akan terealisasi secepatnya.
“Diharapkan bisa cepat terealisasi pemindahan fasilitas produksi komponennya. [Saat ini] masih dalam proses perencanaan,” ujar Billy kepada Bisnis, Jumat (12/3/2021).
Dia pun berharap peningkatan kandungan lokal untuk model yang diproduksi di Indonesia dapat berdampak positif terhadap industri dan ekonomi secara nasional.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa Honda Motor Company Jepang berkomitmen menambah investasinya di Indonesia sebesar Rp5,2 triliun dan akan merelokasi pabrik dari India ke Indonesia.
“Honda memberikan komitmen bahwa akan menambah investasi sampai dengan 2024 sekitar Rp5,2 triliun. Ini termasuk pengembangan model-model baru yang akan dikembangkan di Indonesia. Kami akan dorong terus kegiatan ekspansinya di Indonesia,” ujarnya saat menggelar konferensi pers secara virtual dari Jepang, Kamis (11/3/2021).
Menperin menuturkan Honda selama ini telah mengekspor komponen otomotif dari Indonesia dalam jumlah banyak, yang menjadi bagian dari rantai pasok untuk produk otomotif global. Komponen itu diekspor ke sembilan negara.
Mengutip data Gaikindo, pengapalan komponen Honda ke berbagai negara dari Indonesia dalam tren positif. Pada 2018 Honda melaporkan ekspor komponen sebanyak 689.312 unit.
Setahun setelahnya, volume naik lebih dari 3 kali lipat atau menjadi 2,5 juta unit. Kontribusi Honda terhadap volume ekspor komponen otomotif secara nasional pun meningkat dari 0,8 persen menjadi 3,2 persen.
Bahkan pada tahun lalu, di tengah pandemi Covid-19 ekspor komponen Honda tetap tumbuh. Pabrikan melaporkan pengiriman komponen sebanyak 3,3 juta unit, sehingga kontribusinya terhadap ekspor secara nasional naik menjadi 5,4 persen.
Adapun Honda juga mengekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU), tetapi negara tujuannya masih sangat terbatas, yakni hanya Filipina dan Vietnam. Dalam pertemuan dengan Menperin, Honda juga berkomitmen untuk menambah jumlah negara tujuan ekspor hingga 31 negara di Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
“Ini model baru yang akan diekspor ke 31 negara ini hanya diproduksi di Indonesia.”
Selain Honda, Menperin juga bertemu dengan pelaku utama industri otomotif Toyota, Mitsubishi, Suzuki, dan Mazda. Tujuan utama kunjungan kerja Menperin kali ini adalah menggaet tambahan investasi di sektor otomotif.