Bisnis.com, JAKARTA – Untuk pertama kalinya dalam hampir setahun, penjualan mobil di China meningkat pada bulan lalu.
Fakta ini seakan menjadi bukti bahwa pasar mobil terbesar di dunia ini tengah pulih dari krisis penyakit virus corona (Covid-19) dan perang dagang dengan Amerika Serikat.
China Passenger Car Association (PCA) pada Senin (8/6/2020) melaporkan penjualan eceran mobil, mobil jenis sport utility vehicle (SUV), dan mobil jenis multi-purpose vehicle (MPV) naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,64 juta unit pada Mei, kenaikan pertama sejak Juni 2019.
Pemerintah China menambah langkah-langkah stimulus seperti potongan pajak untuk menarik konsumen kembali mengunjungi showroom mobil, sementara banyak produsen mobil yang menutup operasi di tengah wabah corona kini menawarkan diskon besar-besaran.
Pandemi Covid-19 telah memperburuk penurunan penjualan pada tahun ketiga. Selain perlambatan ekonomi, permintaan konsumen terbebani tensi perdagangan AS-China dan standar emisi yang lebih ketat.
Dalam beberapa dekade terakhir, produsen-produsen mobil global menghabiskan miliaran dolar untuk berekspansi di China. Upaya manufaktur seperti Tesla Inc., General Motors Co., dan Volkswagen AG tetap tidak terhalang untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan jangka panjang pasar, termasuk untuk kendaraan listrik.
“Penurunan penjualan mobil energi baru (new energy vehicle/NEV), termasuk mobil listrik, juga melambat,” papar PCA. Penjualan NEV turun 26 persen pada Mei setelah anjlok 30 persen pada April dan 49 persen pada Maret.
“Tesla adalah merek NEV terlaris dengan 11.095 kendaraan,” lanjut asosiasi mobil tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (8/6/2020). Perusahaan asal AS itu mulai melakukan pengiriman dari pabriknya di Shanghai sekitar awal tahun.
Registrasi bulanan kendaraan Tesla baru di China berfluktuasi tahun ini di tengah pandemi Covid-19, dari 2.314 pada Februari menjadi 12.710 pada Maret, menurut data dari China Automotive Information Net.
Setelah tumbuh pesat selama beberapa tahun, penjualan mobil listrik telah kehilangan momentumnya sejak pemerintah mengambil langkah untuk membatasi subsidi pada pertengahan 2019.
Pandemi Covid-19 juga telah membebani permintaan. Di sisi lain, pemerintah masih menganggap mobil listrik sebagai prioritas dan telah menambahkan serangkaian langkah-langkah stimulus baru untuk membantu industri ini pulih.
Sekretaris Jenderal PCA Cui Dongshu mengatakan penjualan mobil di China mungkin akan turun sekitar 10 secara full year, menyusul penurunan besar pada puncak pandemi awal tahun ini.
Pandangannya lebih optimistis ketimbang China Association of Automobile Manufacturers yang memperkirakan penurunan 15 persen hingga 25 persen.